News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kota Cirebon Butuh 15 Ton Kedelai per Hari

Editor: Budi Prasetyo
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pekerja memilah kedelai impor dari Amerika di toko pengecer, di Jakarta Timur, Rabu (28/8/2013). Harga kedelai impor semakin melambung membuat para pengusaha tahu dan tempe kesulitan dalam menjalankan usahanya. Mahalnya harga kedelai impor ini akibat melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar. TRIBUNNEWS/HERUDIN

TRIBUNNEWS.COM CIREBON, - Kebutuhan kedelai untuk tahu dan tempe di Kota Cirebon mencapai 15 ton per hari. Angka tersebut berdasarkan hitung-hitungan dari 600 perajin tahu dan tempe yang ada di Kota Cirebon.

Wakil Ketua Paguyuban Pedagang Pasar yang juga perajin tempe, Sarma'i. Semua perajin tahu dan tempe menggunakan kedelai impor. Tidak ada seorang pun perajin yang menggunakan kedelai lokal, dengan alasan sulit menemukan kedelai lokal di pasaran.

"Kedelai impor itu kami beli dari agen swasta, bukan koperasi sehingga harganya juga tinggi karena sesuai harga pasar. Di sini tak ada koperasi," kata Sarma'i, Selasa (10/9).

Sarma'i berharap segera dibentuk koperasi yang menaungi perajin tahu dan tempe di Kota Cirebon. Keberadaan koperasi penting, untuk kesejahteraan perajin. (*)
Berita Terkait: Krisis Kedelai

   

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini