TRIBUNNEWS.COM, BOGOR - KPU Bogor memiliki dana hibah sebesar Rp 25 Miliar dari perencanaan anggaran 2013 untuk Pemilihan Wali Kota Bogor 2013. Dana tersebut dianggarkan untuk 2 putaran pemilihan.
"Kami mendapat dana hibah Pemerintah Kota sebesar Rp 25 Miliar. Tapi dana tersebut untuk 2 putaran. Rencananya Rp 19 Miliar digunakan untuk pemilihan pertama dan Rp 6 Miliar digunakan jika diharuskan ada putaran kedua," ujar Encep Moh Ali Alhamidi Sekretaris KPU Bogor, Sabtu (14/9/2013).
Menurut Encep, dana yang diserap dalam pemilihan pertama tidak lebih dari Rp 18 miliar. Dana tersebut paling besar disedot untuk logistik, SDM dan sosialisasi. Bilik suara dan kotak suara menggunakan barang yang sudah ada.
Namun karena ada beberapa yang hilang jadi 3 TPS menggunakan kardus.
Di bidang sosialisasi, KPU bekerja sama dengan 20 ormas dan LSM serta kelurahan setempat. Aktivitas yang dilakukan antara lain ririungan (perkumpulan) kecil dengan anggaran Rp 2 juta. Kegiatan lain adalah pemberian brosur sejumlah 5000 brosur yang disebar sejak pukul 14.00-16.00 WIB di berbagai lokasi di Bogor.
Encep mengatakan, jika putaran kedua tidak dilakukan, KPU akan melaporkan kelebihan dananya ke Pemerintah Kota, kemudian Pemerintah Kota-lah yang menentukan peruntukan dana tersebut.
Jika dilihat dari perolehan hitung cepat, ada dua kandidat yang mendominasi pemilihan wali Kota Bogor ini yaitu pasangan nomor 2 Bima Arya-Usmar Hariman, dan pasangan nomor 3 Achmad Ruyat-Aim Halim Hermana.
Kedua kandidat saling mendeklarasikan kemenangan di setiap kubu masing-masing. Kemungkinan putaran kedua cukup besar jika melihat selisih tipis dari kedua kandidat, namun kedua kubu yakin mereka akan memenangkan pemilihan ini dalam 1 putaran.(Sonya Suswanti)