TRIBUNNEWS.COM, KABANJAHE - Sebanyak 46 orang pendaki sempat terjebak, ketika Gunung Sinabung tiba-tiba kembali meletus pada Minggu (15/9/2013), sekitar pukul 02.15 wib dini hari.
Beruntung semua pendaki selamat, meski sebelumnya sempat berembus informasi bahwa ada pendaki yang hilang.
"Sudah dievakuasi dan semuanya selamat. Tidak ada yang hilang. Tadi saya yang pantau evakuasi mereka," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Sumatera Utara Asren Nasution, Minggu.
Kesimpangsiuran informasi terkait keberadaan puluhan pendaki itu, dipicu perbedaan data di Posko Pemantau Gunung Sinabung. Posko itu hanya mencatat 21 orang tengah mendaki gunung tersebut. Padahal, terdapat 46 pendaki yang dievakuasi.
"Jumlah itu memang membingungkan. Harusnya posko pemantauan bisa lebih disiplin dan serius mendata para pendaki. Kalau kejadiannya seperti ini, kita bisa bingung. Padahal yang terdata hanya 21 orang," kata Rizki, seorang Ranger Gunung Sinabung.
Pihak pengevakuasi sempat kesulitan mencari enam pendaki yang berada di tengah perjalanan dari kaki gunung, yakni Danau Lau Kawar menuju puncak gunung.
Sekitar pukul 02.00 WIB, saat pendaki sedang dalam perjalanan untuk menghindari asap belerang yang menyengat, ada enam pendaki yang sedang berada di perjalanan. Ketika erupsi terjadi, mereka kebingungan.
Namun bukannya turun, mereka malah penasaran dan terus mendaki ke atas.
"Entah ya kalau dibilang membandel. Mungkin mereka penasaran. Tapi mereka sempat nekat mau melanjutkan pendakian. Dilarang petugas dan warga," kata Rizki. (ers)