TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - Aksi adu jotos tak terelakkan dalam penyelenggaraan musyawarah daerah (musda) lanjutan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Sulsel yang digelar di Hotel Sahid Jaya Makassar, Minggu (15/9/2013).
Masing-masing pendukung calon dari kubu Amirullah Abbas dan A Iwan Darmawan Aras pun saling pukul dan saling memaki satu sama lain. Kondisi ini tak pelak membuat Musda Hipmi Sulsel semakin kacau.
Saling dorong dan kejar-kejaran menjadi pemandangan sepanjang acara digelar. Setidaknya telah terjadi lima kali bentrokan.
Sebanyak 145 personel kepolisian mengamankan jalannya sidang dan menjadi sasaran amuk kedua pendukung calon.
Puluhan aparat kepolisian dari anggota Brimob Kepolisian Daerah (Polda) Sulselbar dan Shabara Polrestabes Makassar diturunkan dalam pengamanan pelaksanaan Musyawarah Daerah (Musda) lanjutan BPD Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Sulawesi Selatan ke XIII di Hotel Sahid Jaya Makassar, Jl Ratulangi, Makassar, Minggu (15/9/2013).
Pantauan Tribun Timur (Tribunnews.com Network), hingga pukul 21.00 Wita, aparat kepolisian dengan bersenjata lengkap terlihat masih siap siaga di sejumlah titik, baik di pintu masuk atau pun pintu keluar di Hotel Sahid.
Disela pemilihan ini, informasi yang diperoleh, para peserta pemilihan di dalam ruangan terjadi kericuhan saat pemilihan Ketua Hipmi Sulsel belum dimulai. Sementara itu Badan Pengurus Pusat (BPP) Himpunan Pengusana Muda Indonesia (Hipmi) terpaksa mengambilalih jalannya sidang Musda Hipmi Sulsel XIII.
Pengambilalihan tersebut menyusul tidak tercapainya musyawarah antar kedua calon Amirullah Abbas dan A Iwan Darmawan Aras. Praktis kondisi ini menuai protes dari kubu A Iwan Darmawan Aras.
"Ini musda tingkatan daerah, bukan munas. Anda BPP Hipmi tidak punya hak mengawal jalannya sidang dalam aturan organisasi," tegas pendukung calon dari kubu A Iwan Darmawan Aras.