Tribunnews.com, Jember - Lima orang tenaga kerja Indonesia tewas akibat kecelakaan lalulintas di Serawak Malaysia. Empat orang berasal dari Banyuwangi, dan satu orang dari Jember. Selain itu ada delapan korban terluka lainnya, yang saat ini masih dirawat di Malaysia.
Empat TKI asal Banyuwangi berasal dari Kecamatan Kalibaru, Kabupaten Banyuwangi yaitu Rofik (27), Munawar (25), Zainal Abidin (27) dan Imron (27). Dari data yang berhasil, rombongan yang berisi 14 orang tersebut mengalami kecelakaan di KM 52 Jalan Raya Bintulu Miri, Serawak Malaysia, Rabu dini hari (11/9/2013).
Diduga mereka adalah rombongan tenaga kerja ilegal. Saat dikonfirmasi, A. Kadir Ketua Serikat Buruh Migran Indonesia Banyuwangi mengaku akan terus mengawal dan mendesak kepada pihak-pihak terkait, agar para korban baik yang tewas atau pun yang dirawat, tetap mendapatkan hak-haknya.
"Legal atau ilegal keberangkatan korban, kami akan tetap mengawal kasus ini agar hak-hak mereka terpenuhi seperti santunan dari pihak Malaysia dan juga asuransi untuk mereka," katanya.
Hal senada juga diungkapkan oleh Kepala Dinas Sosial dan Ketenagakerjaan Kabupaten Banyuwangi, Alam Sudrajat. Dia menjelaskan, sampai hari ini dinas masih belum menerima surat resmi dari Unit Pelayanan Terpadu Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (UPT P3TKI).
"Walaupun surat resmi belum kami pegang, tapi tetap akan melakukan pengawalan dan melakukan koordinasi dengan pihak-pihak lain termasuk usaha untuk memulangkan jenazah ke Banyuwangi," paparnya.
Meskipun kecelakaan sudah lebih dari lima hari, hingga Senin pagi (16/9/201() jenazah yang tewas masih belum dipulangkan ke Tanah Air. Sedangkan delapan korban yang semuanya berasal dari Kecamatan Kalibaru dan mengalami luka berat yaitu Baharudin, Paidi, Supri, Baihaqi, Sofyan, Junaidi, Usman dan Haris sampai saat ini masih di rawat di Serawak Malaysia.