News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Manajemen Trans Jogja Polisikan Karyawan Mogok

Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bus Trans Jogja

Laporan Wartawan Tribun Jogja, Ekasanti Anugraheni

TRIBUNNEWS.COM, YOGYA - PT Jogja Tugu Trans (PT JTT) selaku operator Trans Jogja melaporkan sebagian karyawannya yang melakukan aksi mogok, Jumat (13/9/2013) kepada Polresta Yogyakarta. Belasan karyawan yang menuntut haknya itu justru dilaporkan ke kepolisian karena dianggap telah mengganggu pelayanan transportasi publik Trans Jogja.

Diketahui ada 10 armada Trans Jogja yang mogok operasi pada Jumat pagi hingga siang. Bus berwarna hijau kuning itu lantas diparkirkan di alun-alun utara Keraton Yogyakarta, sementara puluhan karyawan menggelar aksi protes di Kompleks Kantor Gubernur DIY di Kepatihan dan di DPRD DIY.

"Aksi mogok itu sudah mengganggu kepentingan publik. Massa juga sempat meminta paksa kunci-kunci bus yang masih beroperasi. Karenanya kami menindak tegas dengan melaporkannya ke Polresta hari itu juga," ucap Direktur Utama PT JTT, Bambang Sugiharto kepada Tribun Jogja (Tribunnews.com Network), Minggu (15/9/2013).

Bambang juga membenarkan bahwa pihaknya melakukan pemanggilan terhadap masing-masing karyawannya yang mengikuti aksi mogok. Dengan alasan untuk menginterogasi masing-masing karyawan terkait kronologi aksi mogok itu.

Sebab, menurut Bambang, aksi mogok dan rangkaian aksi-aksi lainnya tersebut sebenarnya hanya melibatkan segelintir karyawannya. Dari total sekitar 350 karyawan yang bekerja di PT JTT, hanya ada belasan orang yang menggelar aksi protes.

"Itupun karyawan yang kami anggap kurang disiplin. Padahal untuk jasa pelayanan publik, semua karyawan dituntut disiplin," ucapnya.

Bambang mengancam akan melaporkan kembali karyawannya jika kembali menggelar aksi mogok yang mengganggu kepentingan publik seperti kemarin.

"Laporan umum sudah disampaikan ke Polresta. Jika ada aksi mogok lagi, tidak menutup kemungkinan akan kami laporkan kembali. Jangan sampai kepentingan publik yang dikorbankan," tandasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini