Dengan mata berkaca-kaca, remaja putri yang hanya tamatan kelas IV SD itu mengakui bahwa dia, telah disiksa oleh majikannya seperti binatang.
"Saya dijambak, dipukul dan ditendang. Parahnya lagi, gaji saya selama 9 bulan bekerja, tidak pernah dibayarkan," katanya.
Dengan suara agak sedikit parau, bocah yang dipekerjakan sebagai pencuci, menyetrika dan mengasuh anak majikannya itu, menuturkan bahwa dia sudah bekerja sebagai pembantu di rumah majikannya yang sekaligus, dijadikan Toko Obat Ika Farma, di Jalan Soekarno-Hatta, No 02, RT01/RW12, Kelurahan Tangkerang Barat, Kecamatan Marpoyan Damai, sejak awal 2013.
Awalnya, korban mengakui masih nyaman bekerja bersama majikannya. Namun beberapa bulan belakangan ini, majikannya mulai bersikap kasar dan sering menyiksanya.
"Tidak hanya itu, dalam sehari saja, saya hanya diberi jatah makan oleh majikan saya satu kali," bebernya.
Hingga Kamis kemarin sekitar pukul 12.00, kata korban, penyiksaan terhadap dirinya masih terus berlanjut. Bahkan, majikannya nekad memukulnya dengan mengunakan tali ikat pinggang dan kayu. Tidak hanya itu, majikannya juga pernah menusuk korban pakai gunting, sehingga sekujur tubuh korban, mengalami luka gores dan lebam.
Karena tidak tahan dengan siksaan yang diterimanya, korbanpun nekat melarikan diri hingga akhirnya, korban bertemu dengan Anita, pemilik kedai rokok, di Jalan Bakti yang berada tidak jauh dari rumah majikan korban.
"Sambil menangis, saya langsung menceritakan kejadian yang saya alami kepada Bu Anita. Kemudian, kepada Bu Anita juga saya katakan, kalau saya tidak sanggup lagi bekerja di rumah majikan saya," tuturnya.
Mendengar cerita tersebut, Anita pun langsung membawa korban ke rumah Ketua RT setempat. Kemudian, Ketua RT yang diketahui bernama Masruin Syarif, langsung membawa korban untuk melaporkan kejadian itu ke Mapolresta Pekanbaru.