News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pemadaman Listrik di Riau Dipicu Kemarau Panjang

Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Salah Seorang pekerja lepas melipat kertas surat suara dengan bantuan lilin dan lampu petromak saat listrik padam di Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) kota Pangkalpinang, Rabu (19/6) malam. Pemadaman listrik bergiliran yang kerap terjadi menyebabkan terganggunya bermacam aktivitas warga tak terkecuali saat penting seperti melipat kertas surat suara Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota priode 2013-2018. BANGKA POS/RESHA JUHARI

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT PLN (Persero) menjelaskan pemadaman listrik di Provinsi Riau diakibatkan oleh musim panas sejak Juli. Dua PLTA di Teluk Sirih yang berkapasitas 300 megawatt tidak bisa beroperasi karena kekeringan.

"PLTA berhenti beroperasi airnya karena musim kering, kalau hujan beroperasi lagi," ujar Ngurah Adnyana, Direktur Jawa Bali Sumatera PLN, Rabu (25/9/2013).

Ngurah menjelaskan, Provinsi Riau masuk ke Sumatera Selatan dalam pembagian listrik. Di daerah tersebut, Ngurah menyebutkan sebagian besar menggunakan air sebagai tenaga pembangkit.

Ngurah menjelaskan, pemadaman listrik di Provinsi Riau akan selesai ketika memasuki musim hujan. Ngurah mempredisikan musim hujan akan dimulai pada Oktober. "Kira-kira musim hujan mulai Oktober, PLTA bisa beroperasi lagi," jelas Ngurah.

Ngurah menambahkan, Provinsi Riau saat ini kekurangan tenaga listrik 80 megawatt untuk menghentikan pemadaman yang dimulai dari dua bulan yang lalu. Jika dibandingkan dengan Sumatera Utara dan Aceh, pemadaman listrik di provinsi Riau tidak terlalu parah.

"Di Riau sekarang kurang 80 megawatt, kalau di Sumatera Utara bisa 3 jam tapi berkali-kali, kalau di Riau 4 jam tapi hanya sekali," papar Ngurah.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini