Laporan Wartawan Pos Kupang, Egy Moa
TRIBUNNEWS.COM, RUTENG - Penemuan jasad bayi di saluran Irigasi Wae Labe I, Kampung Lao, Kelurahan Wali, pinggiran Kota Ruteng, Manggarai, Selasa (24/9/2013) pagi, mengingatkan kasus serupa pada 2012 di Kali Rowang, Kelurahan Waso.
Suatu siang, dua siswa SD yang pulang sekolah, melewati pipa PDAM yang melintasi kali tersebut. Dari ketinggian sekitar 5-6 meter, dua anak melihat bungkusan kain yang dikerubungi lalat hijau dan berbau.
Usut punya usut, di dalam bungkusan kain itu ada jasad bayi. Tak ada saksi dan bukti-bukti yang bisa mengarah kepada pemilik bayi itu, yang tak diketahui sampai hari ini.
Pada penemuan jasad bayi, Selasa (24/9/2013) pagi, diduga bayi lahir sekitar sejam sebelum dibuang ke saluran irigasi.
Ceceran darah yang masih segar dari titik penemuan, mengarah ke sebuah rumah berjarak sekitar 200 meter dari lokasi. Anggota polisi yang turun ke lokasi, mencermati bercak-bercak darah itu sebagai petunjuk.
"Polisi mengikuti semua ceceran darah sampai pada titik yang terakhir. Ternyata, sumbernya dari sebuah rumah yang dikontrak sepasang suami istri. Ada dua wanita di dalam rumah itu. Yang seorang istri dari pengontrak rumah, yang seseorang lagi adik kandung pengontrak rumah. Wajah wanita ini sangat pucat. Polisi membawa wanita ini ke Puskemas Lao. Ternyata dugaan mengarah kepada ibu bayi itu benar," papar Kasat Reskrim Polres Manggarai Iptu Edy di RSUD Ruteng, Selasa (24/9/2013).
Gerak cepat polisi berhasil mengumpulkan dua fakta penting di dalam rumah itu. Di dapur ditemukan banyak bercak darah segar.
Dugaan polisi, ibu bayi yang masih berstatus mahasiswi salah satu perguruan tinggi di Ruteng, melahirkan di dapur. Tak jauh dari dapur, terdapat rumpun bambu.
Dua tas kresek tergeletak di sana. Satu tas berisi kepala dan perut ikan tongkol, dengan darah yang masih basah. Ternyata, tubuh ikan yang lain telah digoreng oleh pemilik rumah itu. Sebuah tas lainnya yang dibuka berisi beberapa helai pakaian, masih dipenuhi bercak darah.
"SFH mengaku pakaian tersebut miliknya. Barang bukti sudah kami pegang. Keterangan lebih lanjut bisa diperoleh dari pemeriksaan kepada pelaku. Kami tunggu rekomendasi dari dokter yang menyatakan pelaku sudah sehat untuk diperiksa," tutur Edy. (*)