Laporan Wartawan Tribun Jogja, Susilo Wahid
TRIBUNNEWS.COM, SOLO - Wali Kota Surakarta, FX Hadi Rudyatmo masih getol untuk menolak program pemerintah yang bakal mendorong produksi low cost green car (LCGC) atau mobil murah secara besar-besaran dalam waktu dekat ini. Menurutnya, langkah pemerintah itu terlalu terburu-buru.
"Harusnya ada koordinasi dengan pemerintah daerah terkait kesiapan mereka menerima mobil dengan jumlah banyak di wilayahnya," kata Rudy, Jumat (27/9/2013).
Menurut Rudy, langkah pemerintah tersebut justru bisa menjadi bumerang. Apalagi jika nantinya ada beberapa daerah yang ternyata terbukti tak mampu menampung banyaknya kendaraan di wilayahnya.
"Nantinya pemerintah pusat sendiri yang pusing kalau kemacetan akhirnya terjadi di daerah," imbuh Rudy.
Rudy nampaknya tak akan tinggal diam untuk menolak rencana pemerintah tersebut. Secepatnya, ia akan segera melakukan upaya protes kepada pemerintah.
Yang paling pokok, menurut Rudy adalah membangun pola pikir warga Solo sendiri untuk tidak beramai-ramai membeli mobil murah. Diharapkan dengan kesadaran tinggi warganya maka kenaikan jumlah mobil di Solo tak terlalu signifikan meski mobil murah itu memang benar-benar diluncurkan.
"Saya juga mengimbau kepada diler mobil di Solo agar tidak menjual mobil produk program LCGC yang berharga murah tersebut," katanya.
Menurut Rudy, jika para diler di Solo tak menjual mobil murah maka paling tidak kesempatan warga untuk membeli mobil murah menjadi sedikit. Maka dari itu efek macet yang ditimbulkan karena banyaknya mobil murah bisa sedikit diminimalisir.
"Memang imbasnya tak terlalu besar, tapi paling tidak bisa mengurangi efek negatif banyaknya mobil murah itu," kata Rudy. (sus)