TRIBUNNEWS.COM, MANADO - Negosiasi antara ratusan penumpang dengan pihak manajemen Lion Air, di Bandara Internasional Sam Ratulangi, Manado, berlangsung alot, Senin (30/9/2013).
Para penumpang bersepakat, meminta pesawat pengganti untuk menerbangkan mereka tujuan Jakarta.
"Kami minta pertanggungjawaban Lion Air, kami buka jendela darurat karena di dalam sudah kepanasan. Jadi bapak jangan menyalahkan kami," kata seorang penumpang yang disambut teriakan penumpang lainnya di ruang check-in bandara.
Tak berselang lama, seorang staf Lion Air menjelaskan kepada penumpang melalui pengeras suara bahwa pesawat dengan nomor penerbangan JT775 tujuan Jakarta sebenarnya layak terbang. "Mengenai tuntutan penumpang akan kami bicarakan dahulu dengan pihak manajemen secepatnya," katanya.
Pihak Lion Air, akhirnya bersedia memberi kompensasi kepada setiap penumpang sebesar Rp 300 ribu dengan cara ditransfer ke rekening masing-masing.
Namun, ada penumpang tidak setuju karena mengaku tidak memiliki rekening bank. "Kami minta uangnya dibayar tunai, tidak mau ditransfer," kata seorang penumpang.
Negosiasi antara penumpang dan Manajemen Lion Air yang berlangsung alot itu, menjadi pusat perhatian. Suasana di ruang check-in menjadi riuh rendah.
General Manager PT Angkasa Pura I Bandara Sam Ratulangi Maslin Panggabean yang datang ke tempat itu, mencoba menengahi keributan antara penumpang dan manajemen Lion Air.