Laporan Wartawan Surya Didik Mashudi
TRIBUNNEWS.COM, KEDIRI - Situs peninggalan purbakala di Desa Semen, Kecamatan Pagu, Kabupaten Kediri, Jawa Timur kondisinya masih memprihatinkan.
Batu peninggalan sejarah berikut pacahan arca dan gerabah, ditemukan terserak di areal persawahan.
Pantauan Surya, Rabu (16/10/2013), sisa tumpukan batu bata bekas saluran air pada masa kerajaan ditemukan terserak di sepanjang sungai. Demikian pula pecahan batu bekas candi, tercecer di area persawahan penduduk.
Situs purbakala di Semen, diyakini merupakan kawasan petirtaan atau pemandian para punggawa dan putri bangsawan. Lokasi itu, ditemukan saat terjadi banjir besar yang mengakibatkan tebing sungai ambrol.
Pada saat itulah ditemukan reruntuhan bekas bangunan kuno, berupa batu bata berukuran besar berikut sejumlah batu berukir dan pecahan ukiran arca. Warga kemudian mengumpulkan batu-batu tersebut.
Dari hasil pemeriksaan petugas dari BP3 Trowulan, semakin menguatkan situs Semen merupakan kawasan petirtaan peninggalan kerajaan. Sebagian reruntuhan batu bata bekas candi dan pecahan gerabah itu dikumpulan. Petugas telah memasang papan larangan mengambil dan merusak kawasan situs.
Hanya saja, upaya penggalian dan eskavasi situs Semen lebih jauh masih belum dilakukan. Lokasi bekas petirtaan itu kini banyak dimanfaatkan masyarakat yang ingin ngalap berkah dari keberadaan bangunan situs.
Abu Hasan (54), pemerhati situs Semen yang ditemui Surya, menyayangkan lambannya upaya pemerintah dan BP3 Trowulan dalam melestarikan dan memperbaiki situs Semen.
Karena sejak ditemukan sampai sekarang belum ada upaya pelestarian.
"Kalau melihat lokasinya kawasan Situs Semen merupakan peninggalan pusat kerajaan. Hanya saja belum ada upaya penggalian dari pihak berwenang," tambahnya.
Masyarakat sendiri, kata Abu Hasan, sangat mendukung kalau pemerintah daerah membebaskan lahan untuk upaya pelestarian bangunan situs. "Kalau masalah ini terus dibiarkan, benda-benda peninggalan purbakala bakal banyak yang hilang dan rusak," ungkapnya.
Selama ini, banyak warga yang memanfaatkan air sumber dari kawasan situs Semen untuk berbagai keperluan. Ada yang meyakini sumber air di petirtaan itu berkasiat magis sehingga dapat langsung dikonsumsi.