Laporan Wartawan Surya Didik Mashudi
TRIBUNNEWS.COM, KEDIRI - Purwadi Tacuk (57) tersangka kasus penipuan, tak segan-segan mencatut nama Wakil Presiden (Wapres) Boediono untuk melakukan aksinya, dan berhasil melarikan uang korbannya ratusan juta rupiah.
Informasi yang dihimpun Surya, Rabu (16/10/2013), penipuan yang dilakukan Purwadi Tacuk menimpa dosen PTN, pengusaha kontraktor, hingga anggota dewan. Kini, tersangka warga Kelurahan Ngronggo, Kediri Kota, Jawa Timur dijebloskan sel tahanan.
Korban penipuan Purwadi Tacuk antara lain, Prabowo (47) dosen dengan kerugian Rp 50 juta, Mujiran (60) wiraswasta Rp 60 juta, Yusron (42) wiraswasta Rp 15 juta, Sunarto (45) Rp 15 juta, Sajuri (55) pengusaha Rp 125 juta, Ashari (44) pedagang Rp 50 juta, Wawan (38) warga Jl Ijen, Kota Malang dirugikan Rp 50 juta serta HS (46) anggota dewan Rp 87 juta.
Modus penipuan yang dilakukan tersangka, yakni dengan mengajak korbannya kerja sama membangun Pabrik Gula (PG) milik Wapres Budiono. Korban diming-imingi bagi hasil keuntungan yang menggiurkan.
Belakangan diketahui, pabrik gula tersebut bukan milik Wapres tapi orang lain dan pemilik pabrik gula juga tidak pernah berhubungan dengan Purwadi Tacuk.
Selain bermodus membangun pabrik gula, tersangka juga mengaku akan mendatangkan investor pembangunan perumahan di Desa Kwadungan, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Kediri. Belakangan tanah tersebut ternyata belum dibebaskan.
Purwadi Tacuk, saat dikonfirmasi, berdalih dirinya juga menjadi korban penipuan dengan kerugian Rp 250 juta karena semula dia dijanjikan menjadi subkontraktor pembangunan pabrik gula senilai Rp 208 miliar.
Belakang, PT Kencana Gula Manis yang membangun pabrik gula di Garum, Kabupaten Blitar mengaku tak pernah berhubungan dengan Purwadi Tacuk. "Saya ini juga jadi korban penipuan," tambahnya.
Sedangkan modus mencatut nama Wapres Budiono dibantah Purwadi Tacuk. "Buat apa kalau hanya menipu Rp 50 juta mencatut nama Wapres," ujarnya seraya menuturkan terkait nama Wapres karena owner dari PT Kencana Gula Manis milik Pak Cokro, disebut-sebut masih kerabat dekat dengan Wapres.
Kapolsek Kota Kediri Kompol Abraham Sisik saat dikonfirmasi menjelaskan, kasus itu terungkap karena korbannya melaporkan ke Polsek. "Tersangka memang mencatut nama Wapres untuk melakukan penipuan," jelasnya.