Laporan Wartawan Surya, Mujib Anwar
TRIBUNNEWS.COM,SURABAYA – Penyelamatan situs kota peninggalan Kerajaan Majapahit telah menjadi isu internasional.
Hal itu disampaikan Wakil Ketua Dewan Pimpinan Badan Pelestarian Pusaka Indonesia (BPPI) Pusat, Catrini Pratihari Kubontubuh.
Menurut Catrini, penyelamatan situs peninggalan Kerajaan Majapahit menjadi isu internasional setelah situs yang berlokasi di Trowulan, Kabupaten Mojokerto tersebut dinyatakan sebagai situs pusaka World Monuments Fund (WMF) yang terancam hancur.
Karena terancam punah, maka 8 Oktober 2013 lalu, situs Majapahit di Trowulan masuk dalam program World Monuments Watch tahun 2014.
“Pengumumannya dilakukan oleh kantor pusat WMF di New York, Amerika Serikat,” ujarnya, kepada Surya, Jumat (18/10/2013) di ruang tunggu VIP Bandara Juanda, Surabaya, ketika mendampingi Chairman of Board of Trustess BPPI Hashim Djojohadikusumo.
Dikatakan Direktur Eksekutif Yayasan Arsari Djojohadikusumo ini, respon luas biasa dunia internasional terhadap keberadaan situs peninggalan Kerajaan Majapahit tersebut muncul, setelah BPPI melakukan presentasi dalam the 15th International Conference of National Trusts di Uganda-Afrika Timur.
Sebagai tindak lanjut penyelamatan situs peninggalan kerajaan terbesar di Nusantara itu, saat ini, pihaknya, kata Catrini juga menggelar Petisi Online Penyelamatan Trowulan melalui situs www.change.org.
“Saat ini sudah ada 1.200 orang yang ikut tanda tangan,” tegasnya.
Bentuk dukungan lain, kegiatan puncak peringatan Hari Pusaka Dunia (World Heritage Day) juga digelar di Trowulan yang dulunya menjadi kawasan ibu kota Kerajaan Majapahit.