News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Mabes Polri Diminta Jelaskan Keterlibatan Terduga Teroris Bone

Editor: Budi Prasetyo
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sejumlah Anggota Kepolisian Polda Sulsel mengawal ketat kendaraan DD 567 WI yang mengangkut seorang jenazah terduga teroris di Rumah Sakit Bhayangkara, Makassar. Kamis (17/10/2013). Densus 88 dikabarkan baku tembak dengan teroris di Kecamatan Ulaweng, Kabupaten Bone Sulawesi Selatan. Dan satu diantaran terduga teroris ditembak mati berinisial SD (50), serta dua orang tertangkap hidup-hidup JD alias UM (37), dan UKM (17) kasus ini kini ditangani Polda Sulsel. (TRIBUN TIMUR/SANOVRA JR)

Laporan Reporter Tribun Timur Mahyuddin

TRIBUNNEWS.COM WATAMPONE --Anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Andi Rio Padjalangi meminta Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia untuk membuka dan menjelaskan peranan dan keterlibatan ketiga terduga teroris yang dibekuk Densus 88 di Kabupaten Bone, termaksud yang tewas saat penyergapan.

"Nanti saya minta Polri untuk buka dan jelaskan secara mendatail terduga teroris di Bone," kata Andi Rio Senin (21/10/2013).

Menurutnya, Polri perlu menjelaskan secara datail keterlibatan ketiga terduga teroris tersebut, karena sampai saat dua diantara terduga teroris belum jelas keterlibatannya dalam tindak teroris, bahkan satu diantaranya masih berstatus pelajar. Andi Rio menambahkan, jika pihak keluarga terduga teroris meminta, Komisi III DPR-RI akan melakukan kunjungan spesifik ke Bone untuk mengetahui kondisi yang sebenarnya. Selain itu, Rio juga meminta kepada Polri untuk segera memastikan keterlibatan Ahmad Iswandi dan mengembalikannya jika tidak terbukti terlibat. Ataupun diberikan pengecualian.

Menurutnya lagi, kalau penangkapan terduga teroris yang melibatkan orang Bone dapat merugikan masyarakat Bone karena sangat berdampak terhadap citra Bone sehingga investor akan berpikir untuk berinvestasi di Bone yang sepertinya sudah tidak lagi aman. (Yud)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini