News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Granat Meledak dalam Kamar Kos Tewaskan Mahasiswa STIE Tambolaka

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ilustrasi granat meledak

Laporan Wartawan Pos Kupang Alfons Nedabang

TRIBUNNEWS. COM, TAMBOLAKA - Yohanes Tamo Mbapa Katoda (20), mahasiswa semester V Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Tambolaka, tewas mengenaskan dalam kamar indekosnya.

Ia ditemukan tewas dalam kamar indekos di RT 3 Ranggaroko, Kelurahan Langgalero, Kecamatan Kota Tambolaka, Kabupaten Sumba Barat Daya, Jumat (25/10/2013), sekitar pukul 14.30 Wita.

Yohanes tewas akibat granat meledak. Mukanya hancur nyaris tak dikenali. Dada dan perutnya berlubang. Telapak tangan kiri beserta jari-jarinya terlepas pada bagian persendian. Begitupun kaki kanannya, bagian lutut ke bawah putus sehingga tampak jelas tulang persendian.

Warga menduga Yohanes tewas disambar petir, karena saat kejadian wilayah Ranggaroko dan sekitarnya diguyur hujan lebat. Namun, setelah polisi dari Polres Sumba Barat dan anggota Brimob SBD unit Gegana turun ke tempat kejadian perkara (TKP), diperoleh informasi bahwa korban meninggal akibat granat meledak.

Melky Data, warga Ranggaroko yang rumahnya bersebelah jalan dengan kos korban, menjelaskan, dia dan warga lainnya mendengar bunyi ledakan yang sangat besar.

"Saya langsung keluar rumah dan melihat sudah ada banyak orang di lokasi kejadian. Korban sudah tidak bernyawa, wajah dan badannya hitam semua. Saya lari ke kantor polisi Polsektif Loura melapor. Saya katakan ada warga meninggal, diduga disambar petir," kata Melky Data saat ditemui di lokasi kejadian.

Beberapa saat kemudian Kapolsektif Loura, Kompol YT Goro bersama anggota polisi turun ke TKP. Setelah itu, datang anggota Brimob dari unit Gegana. Kemudian disusul polisi dari Polres Sumba Barat dipimpin Kasat Intel AKP Ketut Mastika.

Dari olah TKP, diketahui bahwa Yohanes tewas terkena granat meledak. Polisi menemukan serpihak-serpihan granat, baik di dalam maupun di luar kamar kos.

Ada cincin granat di atas tempat tidur tanpa kasur. Daging korban tercecer dan menempel pada dinding kos yang terbuat dari gedek (belahan bambu yang dianyam).

Atap kos dari seng terdapat banyak lubang, menyerupai bekas lubang paku. Begitupun pintu dan dinding kos. Ada serpihan bom ditemukan tertancap pada batang pisang, pohon kapuk dan pohon bambu yang tumbuh di belakang kos.

Setelah melakukan olah TKP, sekitar pukul 17.45 Wita, mayat dimasukkan dalam kantong mayat, selanjutnya dibawah ke Rumah Sakit Caritas untuk dilakukan visum.

Informasi yang dihimpun Pos Kupang di TKP, korban diduga sedang memegang granat dalam posisi jongkok. Granat di tangan kiri, dan tangan kanan menarik cincin granat. Posisi granat di atas lutut kanan. Sehingga saat meledak, langsung mengena muka, dada dan perut serta lutut kanan dan tangan kiri.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini