News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kepala Daerah Subang Pun Datangi Makam Eyang Mangkunegara

Editor: Hasiolan Eko P Gultom
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Laporan Tim Liputan Tribun Jabar

TRIBUNNEWS.COM, CIREBON  - Berbagai cara dilakukan calon anggota legislatif (caleg) agar bisa meraih suara terbanyak dalam pemilihan umum (pemilu), 9 April 2014.

Selain menyosialisasikan diri melalui spanduk, media massa, dan media lainnya, tak sedikit di antara mereka yang meminta "petunjuk" di tempat keramat atau tokoh spiritual di berbagai daerah di Jawa Barat.

Di Subang, situs keramat Cipabeasan di Kampung Bukanagara, Desa Cupanagara, Kecamatan Cisalak, disebut-sebut menjadi tempat keramat yang sering dikunjungi banyak orang, dengan maksud untuk memohon agar keinginannya terkabul.

Di situs ini, terdapat makam penyebar Islam, Eyang Mangkunegara, serta danau seluas 1 hektare yang dikeramatkan. Pohon-pohon berusia sekitar puluhan hingga ratusan tahun dapat ditemui di sekitar situs keramat tersebut.

"Setiap bulan Maulud, tepatnya tanggal 14, banyak yang datang ke sini untuk dikabulkan keinginannya. Memohonnya bukan ke makam, tapi ke Allah," kata Enes (70), kuncen situs keramat tersebut, belum lama ini.

Ia mengatakan, banyak orang dari Subang dan di daerah luar Subang datang ke sana dengan berbagai keinginan, baik itu dilancarkan usaha, jodoh, maupun kelancaran memperoleh jabatan.

Hanya saja, ia tidak bisa memerinci siapa saja di antara yang datang, yang menginginkan kelancaran ketika menempuh jabatan politik dalam pemerintahan, baik itu kepala daerah maupun anggota legislatif.

"Emak enggak tahu siapa saja nama-namanya yang ingin lancar dapat jabatan. Banyak yang datang ke sini agar keinginannya dilancarkan dalam jabatan. Kepala daerah Subang juga pernah datang ke sini. Kalau anggota DPRD suka ada, tapi saya lupa namanya," kata Enes.

Ritual yang dilakukan di situs keramat tersebut, kata Enes, pertama-tama ziarah ke makam keramat di tempat tersebut. Biasanya, itu dilakukan saat siang maupun pada malam hari.

"Setelah ziarah, lalu mandi di danau itu. Kadang kalau malam juga banyak yang berziarah ke sini," katanya.

Selain sering didatangi banyak peziarah, Enes mengatakan warga sekitar Bukanagara juga mengeramatkan situs tersebut. "Kalau lagi musim tanam, warga sini akan mengambil batang pohon bayongbong yang ada di danau kemudian menanamnya di sawah milik warga. Dengan begitu, hasil panen warga bisa lebih baik," katanya.  TRIBUN JABAR CETAK/TIM LIPUTAN/std/sam/roh/cis/men

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini