News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Polda Jawa Tengah Cemas Bandar Narkoba Tembus Bandara dengan Alat Canggih

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai tipe Madya Pabean Soekarno Hatta berhasil menggagalkan pemasukan barang terlarang berupa 31 kg Methamphetamine alias sabu, Kamis (22/4/2010)

Laporan Tim Liputan Khusus Tribun Jateng

TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Berbagai cara baru dilakukan bandar besar dalam bertransaksi narkoba, termasuk memanfaatkan kecanggihan teknologi.

Polisi pun cemas, karena bos-bos narkoba kini memiliki alat sadap telepon dan menguasai alat deteksi narkoba bernilai miliaran rupiah, sehingga mampu menembus pengamanan bandara sekalipun.

Seorang mantan bandar narkoba, sebut saja Boy, membenarkan para bos narkoba kini memiliki peralatan canggih. Menurutnya, kini banyak bandar besar memiliki semacam alat penyadap telepon sehingga mereka mengetahui sedang dimata-matai oleh polisi atau petugas Badan Narkotika Nasional (BNN).

"Peranti canggih ini digunakan oleh bandar untuk melacak keberadaan calon pembelinya melalui saluran telepon," kata Boy yang dihubungi dari Semarang, akhir pekan lalu.

Pria yang kini menjadi seorang konselor di yayasan antinarkoba ini mengungkapkan, pernah ada seorang pecandu yang diminta menghubungi bandar saat dia melapor ke sebuah Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) di Indonesia. Dia kemudian menghubungi bandar yang biasa menyuplai narkoba kepadanya melalui sambungan telepon.

Antara penjual dan pembeli tersebut kemudian terjadi pembicaraan. Pelapor, sebut saja Andi, lantas memesan narkoba kepada sang bandar dan mengajak bertemu untuk bertransaksi.

Sang bandar pun menanyakan di mana posisi Andi saat itu. Andi menjawab dirinya sedang berada di sebuah kawasan di kota itu. Anehnya, sambung Boy, bandar mengatakan kalau Andi berbohong. "Bandarnya tahu kalau Andi saat itu sedang berada di ruas jalan mana. Bandar langsung tidak percaya kepada Andi dan akhirnya mengganti nomor telepon," jelas Boy.

Direktur Reserse Narkoba Polda Jawa Tengah, Komisaris Besar Jhon Turman Panjaitan pun mengakui para bandar narkoba memiliki peralatan yang canggih untuk mendukung tindak kejahatannya. Hal itulah yang membuat polisi cemas.

"Kami menduga mereka punya alat detektor narkoba yang lebih canggih dari aparat. Fungsinya yaitu untuk mencoba dulu narkoba sebelum dikirim apakah lolos atau tidak dipindai memakai alat mereka sendiri," katanya.

Dengan memiliki alat canggih itu, para bandar terus belajar dan mencari cara sehingga narkoba yang mereka kirim mampu menembus keamanan bandara sekalipun.

Sejauh ini alat detektor yang dimiliki BNN dan bandara adalah Alpha 6, GT -200 dan Entry Body Scanner. Alat Alpha 6 berguna mendeteksi narkoba jenis heroin, pil ekstasi, sabu-sabu, morfin dengan jarak jangkau sekitar 25 meter. Alat GT-200 fungsinya sama dengan Alpha 6, hanya daya jangkaunya lebih luas sekitar 50 meter dan hasilnya lebih tajam dan sensitif.

Kedua alat tersebut seperti antena radio, yang dipegang dan akan berubah-ubah arah. Jika arah tersebut mengarah ke satu titik, maka petugas langsung mendatangi objek yang dituju dan langsung dilakukan pemeriksaan.

Sedangkan Entry Body Scanner baru dimiliki Bandara Internasional Soekarno-Hatta Tangerang. Alat ini bisa mendeteksi penumpang pesawat yang membawa bahan narkotika yang disimpan di dalam organ tubuh.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini