TRIBUNNEWS.COM, JAMBI - Toko Emas Apollo, yang berada di Jalan Dr Wahidin Nomor 37 Pasar Jambi, dinihari dibobol pencuri, Senin (11/11). Polisi yang mengetahui informasi tersebut, langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).
Kapolsek Pasar Jambi, Kompol Ranefli Dian Candra Sik mengatakan, pelaku diduga memasuki toko emas dengan cara mencongkel pintu dengan sebuah linggis.
Pelaku yang diduga lebih dari satu orang, masuk melalui pintu belakang. Polisi juga sudah memintai keterangan saksi-saksi termasuk penjaga malam setempat.
"Kita mendapatkan informasi sekitar pukul 08.00 pagi tadi. Untuk kerugian belum bisa kita pastikan berapa jumlahnya karena belum dihitung oleh pemiliknya. Perkiraan pelaku lebih dari satu orang," kata Ranefli seraya menyebutkan nama pemilik toko adalah Yenyen.
Kepada wartawan, Kapolsek mengatakan, polisi melakukan pengamanan terhadap sejumlah barang bukti milik pelaku yang ditinggal yaitu tabung oksigen ukuran besar seperti yang biasa digunakan di rumah sakit dan sebuah linggis.
"Sepertinya ini sudah direncanakan untuk mengelas dan membobol brankas," kata Kapolsek, yang ditemui di lokasi kejadian.
Sementara itu, pemilik toko Yenyen menolak dikonfirmasi terkait pencurian yang terjadi di tokonya.
Dari informasi dan pantauan di lokasi kejadian, aksi pembobolan toko emas Apollo tersebut diketahui pagi pukul 08.00 WIB dan langsung dilaporkan ke polisi.
Kawanan pencuri memasuki toko melalui pintu belakang ruko setelah merusak rolling dor. Dari informasi yang didapat, pelaku berhasil membawa emas sebanyak 20 suku.
Tobari (53) seorang penjaga malam mengatakan, pelaku masuk melalui pintu belakang toko kasur. Dan, toko kasur tersebut ternyata berbatasan dengan toko emas.
Pelaku masuk ke dalam toko emas tersebut setelah membobol dindingnya. Padahal kata Tobari, sebelum kejadian ia bersama rekannya keliling untuk patroli seperti biasanya. Dan, selama 8 tahun ia bekerja sebagai penjaga malam diakuinya tidak pernah ada kejadian pencurian toko emas.
"Saya dengan Umar semalam keliling. Tapi, kami cuma di depan toko. Kami tidak cek di belakang toko. Karena di belakang ini kan toko kasur, jadi yang kami pantau hanya toko elektronik dan toko emas. Kami juga tidak tahu kalau toko kasur ini berbatasan dengan toko emas," kata Tobari, kemarin. (udi)