TRIBUNNEWS.COM, BUKITTINGGI - Warga Kabupaten Tanah Datar dan Agam, Sumatera Barat, tiba-tiba dihebohkan dengan kembali meletusnya Gunung Marapi, Rabu (13/11/2013).
Erupsi gunung tersebut, diungkapkan petugas Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kota Bukittinggi Warseno.
"Letusan terjadi sekitar pukul 09.01 WIB tersebut mengeluarkan asap kelabu tebal setinggi 350 meter dari puncak gunung mengarah ke timur," katanya di Bukittinggi, Rabu.
Saat ini, kata dia, status Gunung Marapi tersebut masih berstatus Waspada level-II. Masyarakat di sekitar gunung, serta para pendaki, disarankan untuk tidak mendaki pada radius tiga kilometer dari pusat letusan atau kawah gunung.
Peningkatan aktivitas Gunung Marapi terjadi 3 Agustus 2011 dan sempat mengeluarkan abu vulkanik berbau belerang dengan ketinggian mencapai 1.000 meter dan menjangkau sejumlah daerah, seperti Agam, Tanah Datar, Padangpariaman, dan Padang Panjang.
Dalam kondisi aktif normal, gunung yang berdampingan dengan Gunung Singgalang dan Tandikek itu menjadi salah satu tujuan bagi pendaki gunung dari dalam maupun dari luar Sumbar.
Setiap pergantian tahun, gunung itu selalu ramai oleh pendaki. Akses pendakian Gunung Marapi mudah dicapai. Jalur pendakian dimulai dari Kotobaru, Tanah Datar. Kawasan Gunung Marapi merupakan area konservasi di Sumbar, yakni Suaka Alam Merapi.