TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Keluarga mendiang Fransisca Yofie (34) melakukan napak tilas untuk mengenang 100 hari meninggalnya Fransisca yang akrap disapa Sisca, Rabu (13/11).
Sisca ditemukan dalam kondisi yang sangat mengenaskan di depan lapang Abra di Jalan Cipedes Tengah, Kelurahan Cipedes, Kecamatan Sukajadi, Bandung, Senin (5/8) silam. Polisi kemudian menangkap dua penjambret, Wa (39) dan AI (24), yang diduga kuat menjadi penyebab tewasnya Sisca.
Keluarga melakukan napak tilas dan tabur bunga, mulai dari indekos Sisca di Jalan Setra Sari Indah Utara II No 11 hingga lokasi ditemukan tewas di depan lapang Abra.
Aksi napak tilas ini berlangsung sejak pukul 11.00 di tengah hujan yang cukup deras. Usai tabur bunga, Pastur Maman Suparman yang memimpin doa mengatakan kegiatan ini dimaksudkan permintaan dari pihak keluarga agar arwah Sisca damai.
"Kami berdoa sepanjang jalan agar Sisca rela bersatu dengan yang Mahakuasa. Bisa istirahat dengan damai dan keluarga bisa sabar," kata Maman usai doa di lokasi.
Pada napak tilas tersebut, selain memanjatkan doa juga menyalakan lilin di samping foto Sisca yang dipimpin oleh pastur Maman.
Kakak kandung Sisca, Elvi (44), mengatakan kegiatan napak tilas ini merupakan aksi dari orang-orang yang peduli terhadap Sisca.
"Semua kakak kandung Sisca hadir semua. Gagasannya ya dari kerabat jauh kami yang peduli agar Sisca tenang. Kami sendiri tidak kepikiran karena fokus sama kasusnya sendiri," ujarnya.
Hingga kemarin, keluarga Sisca mengaku masih sulit percaya dengan kepergian Sisca. Terlebih karena cara kematiannya yang tragis.
Keluarga Sisca merasa yakin adanya keterlibatan pihak lain dalam kasus ini. Berdasar atas data yang mereka miliki, mereka yakin ada pihak luar yang menjadi dalang kematian Sisca.(dic)