Laporan Wartawan Banjarmasin Post Salmah
TRIBUNNEWS.COM, BANJARMASIN - Ratusan sopir taksi berbagai trayek melakukan mogok kerja dan menggelar aksi massa di depan kantor DPRD Kalimantan Selatan serta Kejaksaan setempat, Senin (18/11/2013).
Kedua aksi mereka itu, sebagai penegasan tetap menolak rencana pemindahan terminal Kilometer 6 Banjarmasin ke terminal kilometer 17 Banjar.
"Kami menggelar demo ini untuk menyatakan kepada pemerintah, harga mati tetap di terminal kilometer 6," tegas Asrani, mewakili para sopir angkutan kota.
Kalau tidak ada keputusan dari pemerintah, ujar Asrani yang akrab dipanggil Ingut ini, mereka tetap mogok. Mereka beserta mobil kendaraan mereka, bakal berkemah di depan kantor legislator tersebut.
Sementara akibat mogok kerja itu, membuat para penumpang yang akan berangkat menggunakan tranportasi darat tersebut telantar di Terminal kilometer 6 Banjarmasin.
Samsuni, calon penumpang, mengatakan sudah sekitar dua jam lebih ia telantar di terminal karena tidak ada yang beroperasi. Padahal ia dari Martapura ingin segera pulang ke rumahnya di Kapuas.
"Saya jadi bingung, terpaksa menunggu dulu sampai jam berapa ada taksi yang berangkat ke jurusan Kapuas," katanya.
Terlebih lagi Andre, seorang penumpang yang akan berangkat jurusan Pangkalan Bun, terpaksa harus menunggu di Terminal kilometer 6, karena bis jurusan ke Kalimantan Tengah, tidak ada yang berangkat.
"Padahal hari Rabu saya harus sudah masuk kerja di Pangkalan Bun," ujar pria yang datang dari Pelaihari, Tanahlaut.