TRIBUNNEWS.COM , NGAWI-KM (29) warga Desa Kandangan,Kecamatan/Kabupaten Ngawi akhirnya meninggal, Jumat (22/11/2013). Korban meninggal diduga karena digerogoti penyakit HIV/AIDSyang dideritanya sejak sepulang dari bekerja di Surabaya.
Saat mendapatkan perawatan, korban justru tidak betah dan akhirnya pulang ke rumah hingga meninggal itu. Bahkan untuk memastikan korban meninggal, istri korban dinyatakan juga positif menderita HIV/Aids. Namun kondisinya belum separah suaminya yang telah mengaruniai 3 orang anak itu.
Salah seorang tetangga dekat korban, Edy Susanto (26) mengatakan awal korban diketahui mengidap penyakit HIV/AIDS saat awal pulang dari kerja di Surabaya beberapa waktu lalu. Diduga korban tertular penyakit mematikan itu, saat masih bekerja di Surabaya. Namun saat awal diketahui menderita HIV/Aids itu, korban tidak mau mengaku kepada keluarganya.
"Akhirnya oleh keluarga, korban dibawa ke RS Widodo Ngawi. Setelah diperiksa korban dan istriya WK (30) positif mengidap HIV/Aids itu," terangnya kepada Surya, Jumat (22/11/2013).
Lebih jauh Edy menceritakan saat dinyatakan positif itu, akhirnya RSU dr Widodo Ngawi merujuk korban dirawat di RSUP Dr Soetomo, Surabaya. "Selama ini korban dirawat selama 3 bulan di Surabaya. Setelah merasa tidak kuat dikarantina di RSUP Dr Soetomo korban minta pulang. Belum ada sebulan di rumah korban meninggal dunia," paparnya.
Namun masalahnya tidak hanya sampai disitu, saat korban meninggal ada persoalan baru lainnya. Pasalnya, saat hendak proses pemandian jenazah korban para tetangga korban
tidak ada yang mau memandikan jenazah korban. Warga dan tetangga minim pengetahuan memandikan jenazah penderita HIV/Aids itu. Warga takut tertular penyakit HIV.
"Makanya korban dibawa ke RSUD dr Soeroto Ngawi untuk dimandikan dan dikafani sekalian. Karena tidak ada warga yang berani memandikan. Makanya disarankan dimandikan di rumah sakit," jelasnya.
Sementara Kepala Bidang Pencegahan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinas Kesehatan (Dinkes) Pemkab Ngawi, Endah Pratiwi, merinci ada ada 141 penderita. Diantaranya 72 pria dan 69 perempuan di Ngawi yang menderita penyakit mematikan tersebut, terhitung sampai akhir September 2013. Sebanyak 63 orang di antaranya dinyatakan sudah meninggal dunia.
Menurutnya, dari tahun ke tahun peningkatan jumlah penderita HIV/AIDS di wilayah Kabupaten Ngawi tergolong cukup tinggi kenaikannya.
"Karena tahun sebelumnya, Tahun 2011sampai awal 2012 ada 82 penderita. Dari 24 Puskesmas di wilayah Ngawi angka tertinggi penderita berada di Puskesmas Padas. Jumlanya mencapai 14 orang dan 7 orang di antaranya sudah meninggal dunia disusul Puskesmas Kasreman ada 12 orang dan 6 orang diantaranya meninggal dunia. Kenaikannya memang cukup tinggi," pungkasnya.