TRIBUNEWS.COM MAKASSAR,- Andi Endriana (44), Wakil Rektor IV Universitas Veteran Republik Indonesia (UVRI) Makassar terpaksa dirawat di RS Bhayangkara setelah ditikam suaminya, Akbar (38) di rumahnya, Jalan Andi Mappaoddang Lr 71 nomor 81, Selasa (26/11/2013).
Menurut anak korban, Andi Dian (18) saat ditemui di RS Bhayangkara, ibunya ditikam oleh ayah tirinya Selasa pagi tadi. Kasus penikaman tersebut telah dilaporkan ke Polsekta Tamalate dan pelaku hingga kini masih dalam pencarian.
Andi Dian menjelaskan, kasus penikaman yang dialami ibunya terjadi di kamar mandi. Awalnya, pelaku datang ke rumah mengemudikan mobil Yaris merah bernomor polisi DD 109. Saat pelaku datang, Andi Dian meninggalkan ibunya sendirian di rumah dan pergi ke rumah keluarganya yang berada di sebelah.
"Kalau dia datang, memang saya selalu pergi. Seandainya saya ada, mungkin ikut ka jadi korban. Karena sudah lama dan sering mengancam akan membunuh ibuku dan saya juga. Dia itu sering cari gara-gara demi materi. Sering minta uang dan dibelikan mobil," katanya.
Saat pelaku yang juga bekerja di UVRI berada di rumah, lanjut Andi Dian, sempat terjadi pertengkaran hebat antara pelaku dengan Andi Endriana. Pertengkaran tersebut berujung pada penikaman terhadap Andi Endriana. Akibatnya, Endriana menderita luka tusuk di punggung, lengan, kedua telapak tangan. Korban mendapat 87 jahitan di lukanya.
"Dia (Akbar, red) hendak menggorok leher ibuku, namun dipegang itu badiknya. Jadinya kedua telapak tangannya (Andi Endriana, red) teriris. Kemudian dia tikam lengan dan punggung ibuku. Untung saya cepat pulang setelah dia pergi, dan melihat ibuku bersimbah darah. Kemudian kami bawa ke RS Bhayangkara," tandasnya.
Andi Dian menambahkan, kejadian ini telah dilaporkan ke ayah kandungnya, Letnan Zulkarnain yang bertugas di Kostrad Jakarta. Rencananya, mantan suami korban akan datang awal bulan depan.
"Dia itu baru menikah dengan ibuku 7 bulan lalu, setelah bercerai dengan ayahku. Kejadian ini sudah saya laporkan ke ayahku dan dia akan datang. Setelah menikah, dia sering memukul dan mencekik ibuku. Tapi tidak dilaporkan ke polisi. Baru kali ini dilaporkan karena sudah keterlaluan," paparnya.
Andi Dian berharap aparat kepolisian segera menangkap ayah tirinya itu dan menghukumnya. "Saya tidak tahu keberadaannya sekarang, tapi dia berasal dari Kabupaten Barru. Saya harap, polisi segera menangkapnya, karena nyawa kami semua terancam," harapnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Sulselbar, Komisaris Besar (Kombes) Polisi Endi Sutendi membenarkan peristiwa tersebut. "Korban masih dirawat di RS Bhayangkara, namun laporan sudah kita terima. Polisi juga sudah memeriksa saksi-saksi dan mengecek Tempat Kejadian Perkara (TKP). Jadi saat ini, polisi masih mencari pelaku," katanya.