TRIBUNNEWS.COM, MELAWI - SDN 05 Nanga Pinoh Kabupaten Melawi dibobol maling, Rabu (27/11/2013) malam. Selain berhasil mengambil uang Rp 250 ribu, pencuri juga menebar ancaman akan membakar sekolah yang terletak di Jalan Markasan kawasan pasar sayur itu.
"Saya mencari duit, kalau duit tidak ada sekolah akan kami bakar," ujar Safarudin, seorang guru SDN 05 membacakan ancaman pencuri yang ditulis di papan pengumuman ruang kantor sekolah, Kamis (28/11/2013).
Aksi pencurian tersebut pertama kali diketahui oleh Madi staf TU di sekolah tersebut, sekitar pukul 06.30. Saat dia hendak membuka kantor, tiba-tiba melihat ruangan sudah dalam kondisi berantakan, sementara satu jendela terbuka.
"Pencuri diduga masuk ke kantor dengan cara menjebol dek luar, kemudian menjebol dek dalam, setelah berhasil mencuri uang di dalam laci pencuri keluar dari jendela. Pencuri juga sempat menggeser komputer di ruang kepala sekolah namun tidak diambil," katanya.
Kendati ada ancaman yang ditulis pencuri, Safarudin mengaku tidak takut, justru dia ingin mencari siapa pelaku dibalik semua ini, termasuk orang yang menebar ancaman. Dia menduga pelaku pencurian adalah pemuda yang kerap nongkrong di sekolah tersebut saat malam hari.
"Sekolah ini memang sering dijadikan tempat nongkrong. Biasanya kalau pagi ada bekas kaleng lem dan plastik bekas minuman keras, ada juga bekas bungkusan obat batuk. Jadi kemungkinan yang mencuri ini kalangan anak muda yang sering nongkrong di sini," jelasnya.
Kepala sekolah SDN 05 Nanga Pinoh Husni mengatakan, pihaknya sudah melapor ke Polsek Nanga Pinoh untuk mengungkap pelaku pencurian tersebut.
"Sekolah ini memang sering menjadi percobaan pencurian apalagi letaknya di dekat pasar, namun kalau kehilangan uang baru kali ini," katanya.
Terhadap ancaman yang ditebarkan oleh pelaku pencurian, Husni mengaku tidak takut. Dia menduga itu hanya sebagai upaya pelaku kejahatan untuk menakut-nakuti pihak sekolah.
"Kita serahkan kepada penegak hukum saja, saya pikir pelakunya itu hanya anak kecil saja," tandasnya.
Demi keamanan, Husni mengharapkan kepada pihak kepolisian bisa melakukan patroli malam hari di sekitar sekolah itu. Supaya tidak ada lagi kasus serupa. Dia juga mengimbau kepada guru tidak meninggalkan uang di sekolah termasuk surat-surat berharga lainnya.
"Uang yang dicuri tadi itu dari laci seorang guru, padahal saya sudah sering ingatkan jangan menyimpan uang di sekolah, karena sekolah ini memang rawan, karena letaknya berada di dekat pasar," katanya.
Ditanya apakah ada kemungkinan motif lain terkait dengan ancaman tersebut, Husni mengaku tidak ada. Dia kembali menegaskan bahwa tindakan tersebut hanya ulah pencuri yang ingin menakut-nakuti para guru agar mereka mau menyimpan uang di sekolah.
Pihak kepolisian sudah melakukan olah TKP di sekolah untuk menyelidiki kasus tersebut. Dugaan sementara pelaku memang masih anak-anak ataupun remaja, karena yang menjadi sasaran adalah gedung sekolah. (ali)