Laporan Tribun Kaltim, Rafan A Dwinanto
TRIBUNNEWS.COM SAMARINDA, - Gubernur Kaltim, Awang Faroek Ishak
menuturkan dirinya pun sempat terjebak banjir di kawasan Sempaja,
Senin (16/12/2013). "Saya juga sampai harus memutar karena terjebak
banjir di Sempaja, makanya sampai ke sini agak terlambat (Kantor
Gubernur)," kata Awang, usai memberikan DIPA kepada Kabupaten/Kota di
Kaltim dan Kaltara, di Lamin Etam.
Awang mengakui, banjir menjadi salah satu persoalan serius yang harus
dituntaskan di Samarinda. "Inilah Samarinda. Tapi tetap Pemprov
berkomitmen membantu menanggulangi banjir di Ibukota Kaltim ini,"
lanjut Awang.
Pemprov, kata Awang, telah mengucurkan dana sekitar Rp 602 miliar
untuk mengatasi banjir di Samarinda. Dana tersebut dikucurkan dengan
pola tahun jamak (multiyears contract) dari APBD Kaltim.
Sayangnya, kucuran dana ratusan miliar tersebut belum mampu
membebaskan Samarinda dari banjir. Rumitnya proses pembebasan lahan
masyarakat disebut sebagai kendala utama belum terselesaikannya
program penanggulangan banjir dari Pemprov Kaltim.
"Apa saja yang diperlukan Samarinda untuk bebas dari banjir saya
dukung. Kan kita sudah mengucurkan Rp 602 miliar untuk penanggulangan
banjir di Samarinda. Tapi persoalannya ada di pembebasan lahan, dan
pembebasan lahan itu ditangani Pemkot Samarinda. Makanya saya berpesan
agar Bupati/Walikota serius menuntaskan persoalan lahan, sehingga
program pembangunan infrastruktur yang dicanangkan Pemprov di daerah,
bisa berjalan," pungkasnya. (*)