TRIBUNNEWS.COM - Sebanyak 4 orang tewas akibat kecelakaan antara bus dan truk di Tol Pandaan, Malang, Jawa Timur, Senin (23/12/2024) sekitar pukul 15.40 WIB.
Keempat korban merupakan sopir bus, kernet bus, tour leader travel serta pengajar dari Kampung Inggris Kediri.
Bus bernopol S 7607 UW membawa rombongan siswi SMP IT Darul Quran Mulia Putri, Bogor, Jawa Barat yang hendak ke Kampung Inggris, Kediri.
Sekretaris Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Bogor, Nina Nurmasari, menyatakan study tour yang dilakukan SMP IT Darul Quran Mulia tak berizin.
"Sampai sekarang kita tidak menerima surat pemberitahuan adanya kegiatan mengisi liburan dengan kursus bahasa Inggris di Pare yang dikoordinir seperti ini," paparnya, Selasa (24/12/2024) dikutip dari Kompas.com.
Meski kegiatan study tour sudah mendapat izin dari yayasan terkait, namun tak ada surat pemberitahuan resmi ke Disdik Bogor.
"Kalau untuk kegiatan keluar kota, kami sudah mengeluarkan surat edaran berupa imbauan sejak awal 2024," tandasnya.
Disdik Bogor telah mengeluarkan surat imbauan ke seluruh satuan pendidikan untuk tidak menggelar study tour ke luar daerah dan memprioritaskan digelar di sekitar Bogor.
"Sudah lama (dikeluarkan) tentang bagaimana mekanisme pelaksanaan kegiatan (study tour)," sambungnya.
Perizinan penggunaan armada bus juga harus mendapat izin dari Dinas Perhubungan.
"Sebagai langkah pencegahan agar kejadian serupa tidak terulang, kami akan mengadakan rapat khusus antara Disdik dengan sekolah lainnya," imbuhnya.
Baca juga: Cerita Pihak Sekolah Terkait Kronologis Kecelakaan Bus Pelajar di Malang, Insiden Dipicu oleh Truk
Pihak Disdik Bogor turut berbelasungkawa atas kejadian ini dan terus memantau kondisi para korban.
"Kami dari Disdik turut prihatin. Harapannya, semoga para orangtua tidak panik dan yang mengalami musibah diberi ketabahan serta yang sakit segera sembuh," tambahnya.
Sebelumnya, Perwakilan Pondok Pesantren Darul Qur’an Mulia, Ustaz Abdurrahman, mengatakan para siswi yang terlibat kecelakaan ingin memperdalam bahasa Inggris saat liburan sekolah.
Ia menegaskan bahwa kegiatan ini tidak diwajibkan, sehingga hanya 40 santri yang berangkat.