News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ratusan Tukik Dilepas di Pantai Saba Bali untuk Jaga Keseimbangan Ekosistem Laut

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pelepasan tukkik (anak-anak penyu) di Pantai Saba, Gianyar, Bali, Senin (23/12/2024). 

 

Laporan Hasiolan EP/Tribunnews.com

TRIBUNNEWS.COM - Ratusan tukik (anak penyu) dilepas ke laut lepas untuk menjaga keberlanjutan ekosistem sekaligus pelestarian lingkungan laut di sekitar perairan Kabupaten Gianyar, Bali.

Pelepasan anak-anak penyu ini berlangsung di Pantai Saba, Gianyar, Bali, Senin (23/12/2024), inisiasi dari Peruri dalam dalam menjalankan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL), khususnya di bidang pelestarian lingkungan hidup.  

Head of Corporate Secretary Peruri, Adi Sunardi, menyatakan kegiatan ini melibatkan sejumlah karyawan perusahaan BUMN tersebut.

"Kegiatan ini penting dilakukan, pasalnya, penyu merupakan salah satu satwa laut yang dilindungi dan berperan penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem laut," kata Adi, dikutip Selasa (24/12/2024).. 

Penyu, katanya, memegang peranan penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem laut, seperti menjaga populasi ubur-ubur yang dapat mengganggu kehidupan laut lainnya.

Tukik yang dilepas adalah jenis satwa laut yang dilindungi, karena populasinya yang terus menurun akibat perburuan, pencemaran laut, dan hilangnya habitat alaminya.

Adi menyampaikan kalau program ini adalah bentuk kontribusi pihaknya terhadap pelestarian lingkungan.

“Penyu bukan hanya satwa yang dilindungi, tetapi juga kunci dalam menjaga keseimbangan ekosistem laut," ujarnya.

"Dengan melepas tukik ke habitat alaminya, kami ingin mendorong kesadaran masyarakat untuk lebih peduli terhadap lingkungan laut. Ini adalah langkah kecil yang bisa membawa perubahan besar jika dilakukan bersama-sama,” ujarnya.

Mengacu SDGs dan Konservasi Berkelanjutan

Kegiatan ini juga mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs), khususnya poin 14 tentang “Life Below Water” yang menekankan perlindungan dan pelestarian ekosistem laut.

Dalam pelaksanaannya, Peruri bekerja sama dengan Bumi Journey, sebuah Lembaga Swadaya Masyarakat yang aktif dalam konservasi satwa laut.

Menurut Adi, program ini tidak berhenti pada pelepasan tukik.

Baca juga: Pelepasan Tukik dan Penanaman Pohon Jadi Bentuk Tanggung Jawab Sosial Terhadap Lingkungan

“Kami berencana untuk melanjutkan program ini dengan langkah-langkah yang lebih besar, seperti mendukung penanaman vegetasi pesisir, pengembangan habitat penyu, dan penyediaan fasilitas penangkaran. Ini adalah bagian dari komitmen kami untuk menciptakan dampak yang berkelanjutan,” tambahnya.

Andri, pengelola konservasi penyu di Pantai Saba, mengapresiasi inisiatif PERURI yang dinilainya memberikan dampak positif langsung.

“Kegiatan seperti ini tidak hanya membantu upaya konservasi, tetapi juga memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga lingkungan laut. Kami berharap kolaborasi ini terus berlanjut dan menjadi inspirasi bagi perusahaan lain,” ungkapnya.

 

 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini