Laporan Wartawan Surya, Didik Mashudi
TRIBUNNEWS.COM – Sejumlah elemen masyarakat Kota Kediri menggelar aksi demo memprotes kasus pengusutan kasus pencatat nikah yang dilakukan Kejaksaan Kota Kediri, Jawa Timur, Senin (16/12/2013).
Demo kasus pencatat nikah diwarnai aksi teatrikal pendemo yang berdandan ala penganten. Pasangan penganten ini diarak naik becak menuju Kantor Kejaksaan Kota Kediri, Senin (16/12/2013).
Pasangan pengantin ini juga membawa poster "Romeo Yuliet Menikah Butuh Penghulu". Massa lainnya juga menggelar poster untuk membebaskan terdakwa Romli Kepala KUA Kecamatan Kota Kediri.
Yang menarik, aksi demo memprotes pengusutan kasus pencatat nikah diwarnai aksi lepas baju pasangan pengantin. Kontan saja tindakan spontan itu membuat kaget polisi dan pejabat Kejaksaan Kota Kediri, Jawa Timur, Senin (16/12/2013).
Apalagi kejadian itu juga banyak diliput media massa. Kamera wartawan TV pun langsung mengabadikan aksi tersebut.
Pasangan pengantin yang merupakan bagian dari aksi teatrikal demo itu diperankan Jonatan dan Cindy. Setelah melakukan orasi, Cindy kemudian melucuti pakaian kebaya pengantin yang dikenakannya serta melemparkannya di depan Sundaya SH, Kasi Pidsus Kejari Kota Kediri.
Pertama yang dilepas baju pengantin berwarna putih berenda, tindakan itu kemudian diikuti oleh Jonathan yang melepas jasnya serta kopiah warna hitam. Kemudin Cindy juga berusaha melepas jarit kemben yang menutup aurat bagian bawahnya.
Namun tindakan itu segera dicegah seorang anggota polwan yang keburu menutupi tubuhnya dengan kain. Cindy juga dibawa mundur ke barisan belakang demonstrans.
Polisi wanita mencegah kedua pasangan pengantin itu melanjutkan aksi melepas bajunya di depan pejabat kejaksaan.
Dalam orasinya Cindy mengemukakan, pengusutan kasus pencatat nikah telah membuat warga masyarakat kesulitan menikah pada hari libur dan di luar jam kantor.
"Kalau menikah saja sudah dipersulit bakal banyak pasangan kumpul kebo, akibatnya pasangan pengantin menikah di kandang," ungkapnya dengan nada kesal.