Laporan Wartawan Surya David Yohanes
TRIBUNNEWS.COM, MALANG - Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS) mengeluarkan kebijakan pembatasan pendaki Semeru, saat pergantian tahun 2013-2014.
Akhir Desember 2013 ini, hanya 1.000 pendaki yang akan diizinkan menaiki Gunung Semeru. Langkah ini, diambil untuk melindungi ekosistem Gunung Semeru.
"Tidak ada penutupan rute pendakian Semeru selama natal dan tahun baru. Kami hanya membatasi jumlah pendaki," terang Kepala BB TNBTS, Ayu Dewi, Kamis (19/12/2013).
Masih menurut Ayu, terlalu banyak pendaki akan berdampak buruk bagi kondisi ekosistem Semeru.
Selain itu, pembatasan jumlah pendaki untuk mengurangi penumpukan antrean di pos-pos pendakian.
"Karena proses pendakian harus bergilir. Nanti ada yang turun dulu, kemudian digantikan antrean di pos pendakian," katanya.
Merujuk pengalaman tahun sebelumnya, ada sekitar 3000 pendaki Semeru saat pergantian tahun.
Sedangkan rentang 25 Desember 2012 hingga 1 Januari 2013, ada sekitar 10.000 pendaki.
Banyak di antaranya adalah pendaki pemula yang kurang persiapan sebelum mendaki Semeru.
Selain itu, para pendaki yang mempunyai kesadaran rendah banyak meninggalkan sampah di Semeru.
"Sampah pendaki inilah yang menjadi salah masalag di Semeru. Sampah paling banyak di Pos 1 Ranu Kumbolo," ungkap Ayu.
Sebagai antisipasi, BB TNBTS sudah menerapkan metode pengawasan. Setiap barang bawaan pendaki akan ditimbang.
Pendaki yang terbukti meninggalkan sampah di Semeru akan diberi sanksi.