Laporan Wartawan Tribun Jabar, Deddi Rustandi
TRIBUNNEWS.COM – Wakil Bupati Sumedang Ade Irawan ikut mendorong gerobak pedagang surabi untuk pindah dari Alun-alun Sumedang, Minggu (29/12/2013). Wabup bersama para pejabat dan juga warga masyarakat mengantar para pedagang kaki lima (PKL) Alun-alun itu pindah tempat.
Para PKL makanan itu dipindahkan ke kawasan taman hutan raya (Tahura) Gunung Kunci. Sedangkan PKL pasar kaget Alun-alun yang biasa berjualan Sabtu dan Minggu itu dipindahkan ke kawasan Pacuan Kuda Sindangraja.
Sebelum memindahkan dagangan, para PKL dan wabup serta pejabat dan peserta gerak jalan juga membersihkan Jalan Pangeran Suriaatmadja depan Gedung DPRD yang dipakai mangkal PKL ini. “Alun-alun ini menjadi ruang terbuka hijau. Kawasan ini menjadi taman kota tempat beraktivitas warga Sumedang,” kata Ade.
Menurutnya, Senin (30/12/2013) ini pilar dan pagar Alun-alun akan dicat. “Saya dan pejabat eselon II dan III akan mengecat pilar serta pagar Alun-alun,” kata Ade.
Sementara itu beberapa warga berharap Alun-alun menjadi taman tempat beraktivitas warga yang tanpa sekat. “Kami berharap Alun-alun selalu bersih dan indah sehingga warga betah beraktivitas,” kata Hajid Abdullah salah seorang warga yang sering beraktivitas di Alun-alun setiap akhir pekan.
Bahkan, terang dia, seharusnya Alun-alun itu jangan dipagar dan dibiarkan saja terbuka. “Sebaiknya Alun-alun itu jangan dipagar biarkan saja terbuka. Pagar itu sangat membayakan karena ujungnya sangat runcing seperti tombak,” katanya.
Menurutnya, cukup monumen Lingga saja yang dipagar. “Bagian luarnya seharusnya terbuka jangan dipagar,” katanya lagi.
Disebutkan, sebagi ruang terbuka hijau seharusnya di Alun-alun itu ada sarana bermain sampai olahraga. “Selain taman juga harus ada sarana bermain minimal bagi anak-anak,” katanya.