Laporan Wartawan Serambi Indonesia Mursal Ismail
TRIBUNNEWS.COM, BANDA ACEH - Puluhan mahasiswa dan aktivis lembaga swadaya masyarakat, menggelar aksi demonstrasi di depan Kantor Gubernur Aceh, Selasa (7/1/2014).
Aksi tersebut digelar untuk menuntut Gubernur Zaini Abdullah dan wakilnya, Muzakir Manaf, mundur dari jabatannya.
Mereka menilai, Zaini dan Muzakir tak menepati 21 janji saat berkampanye meski sudah dua tahun berkuasa di Aceh.
Massa aksi yang tergabung dalam Koalisi Rakyat Aceh Menggugat (KARAM) ini, bergantian berorasi di depan kantor gubernur.
Bahkan, mereka kerap mengucapkan kata-kata kotor yang ditujukan kepada Zaini dan Muzakir, seperti yang juga telah mereka tulis di spanduk dan poster.
Apalagi, untuk kesekian kali mereka berdemo ke kantor gubernur mempertanyakan kinerja mereka, belum sekali pun dijumpai Gubernur dan Wagub Aceh itu.
"APBA 2013 dengan total Rp 12,6 triliun tak mampu mengimplikasikan dengan baik untuk pembangunan berkelanjutan bagi Aceh. Pemerintah Aceh hanya mementingkan kroni-kroninya, buktinya Badan Penguatan Perdamaian Aceh (BP2A) yang belum ada qanunnya digelontorkan anggaran Rp 80 miliar," jelas seorang orator.
"Kalau memang benar memikirkan untuk korban konflik, serahkan saja pada dinas terkait, bukan membentuk BP2A untuk menampung kroni-kroninya itu," teriak seorang orator bernama Zulfikar Muhammad.
Hingga berita ini diunggah, massa yang dikawal polisi dan Satpol PP dan WH Aceh, belum diterima oleh Gubernur/Wagub Aceh atau pejabat lainnya di Kantor Gubernur.