TRIBUNNEWS.COM PROBOLINGGO - Rumah terduga teroris, Isnaini Ramdhoni, yang berada di Gang Kemiri 51 RT 001/ 015 Kebonsari Kulon, Kecamatan Kanigaran Kota Probolinggo, kosong tak berpenghuni. Padahal, rumah bercat hijau itu biasanya ditempati oleh Kholifah dan anak Dhoni yang masih kecil.
"Tadi malam sudah dijemput sama Aris (kakak nomor tiga tersangka). Naik mobil sedan biru," kata Satukam, ketua RT setempat, saat ditemui, Selasa (21/1/2014) pagi.
Dikatakannya, Kholifah pergi bersama istri dan tiga anak Aris, beberapa saat sebelum anggota kepolisian datang. Sekitar pukul 02.00 dinihari, satuan polisi gabungan dari Polres Probolinggo, sudah datang untuk menyisir rumah. Sekitar pukul 03.00, petugas kepolisian sudah meninggalkan lokasi.
Satukam mengatakan, sehari-hari pria yang akrab dipanggil Dhoni itu dikenal tertutup. Sejak menikah, Dhoni jarang bersosialisasi dengan tetangganya. Begitu juga dengan tiga saudaranya dan ibunya.
"Kalau bapaknya beda. Dia beda aliran dengan ibu dan anak-anaknya," kata Satukam.
Dhoni merupakan anak bungsu dari empat bersaudara, pasangan Totok Suharto dan Kholifah. Pria yang lahir di Probolinggo pada 13 Juni 1983 itu, memiliki tiga bersaudara, Ifa, Irfan, Aris.
Dari data Kartu Keluarga yang ditunjukan oleh Satukan, Dhoni sudah memiliki dua anak dari istrinya yang bernama Yuanita Ambarani. Anak pertamanya bernama Hurunin Ghinanafsi Ramadhani. Kini, istrinya juga tengah mengandung anaknya yang ketiga.
Pantauan Surya Online di lokasi, petugas kepolisian setempat sudah tidak melakukan penjagaan di rumah terduga teroris. Sementara itu, sejak diberitakan tadi malam, banyak warga yang penasaran untuk melihat rumah terduga teroris itu.
Seperti diberitakan sebelumnya, Tim Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri menangkap dua terduga teroris di Surabaya, Jawa Timur, Senin (20/1/2014) malam. Identitas kedua teroris itu diketahui bernama Isnaini Ramdhoni (30) dan Abdul Majid (35).