Laporan Tribun Kaltim, Rafan A Dwinanto
TRIBUNNEWS.COM SAMARINDA, - Hingga kini, pihak kepolisian masih
menyelidiki penyebab Aiptu Antoni Sarito Gultom melakukan aksi nekat tersebut.
"Ini tugas kami untuk melakukan penyelidikan mengapa dia (Aiptu Gultom)
sampai melakukan hal itu," kata Kapolresta Samarinda, Kombes Pol
Antonius Wisnu Sutirta.
Meski belum diketahui jelas motif Aiptu Gultom melakukan percobaan
bunuh diri, namun, berdasarkan rekam jejak, Aiptu Gultom penah
mengalami gangguan kejiwaan sekitar 2002 silam. Hal inipun dibenarkan
oleh Wisnu.
"2002 lalu lalu dia pernah depresi atau mengalami gangguan kejiwaan.
Namun seiring berjalannya waktu, yang bersangkutan (Aiptu Gultom)
sudah dinyatakan sembuh," ungkap Wisnu.
Kembali diberikannya senjata api (senpi) kepada Aiptu Gultom, meski
pernah mengalami depresi 2002 silam juga disebut Wisnu sudah melalui
prosedur yang berlaku. "Sudah dinyatakan sembuh, kita juga sudah
melakukan serangkaian tes untuk memegang senpi seperti, tes psikologi.
Semuanya sudah sesuai prosedur," jelas Wisnu.
Aiptu Gultom sendiri ditugaskan di salah satu pegadaian di wilayah
hukum Polresta Samarinda. (*)