News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Jabatan Wali Kota yang Mantan Tukang Becak Itu Kini Digantikan Sang Istri

Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wali Kota Probolinggo Rukmini dan Buchori mendapat ucapan selamat dari undangan.

TRIBUNNEWS.COM, PROBOLINGGO - Dalam 10 tahun meraih 142 penghargaan tingkat regional dan nasional. Dalam 10 tahun pula, Kota Probolinggo dijuluki Kota Seribu Taman, Kota Minapolitan, dan Kota Adipura, selain selain Kota Mangga yang melekat selama ini.

Aneka penghargaan dan julukan yang akan tercatat sepanjang masa itu adalah buah karya seorang mantan tukang becak dan kuli angkut. Dialah Wali Kota Probolinggo 2004-2014 HM Buchori.

Para wali kota sebelumnya tak ada satu pun yang sukses meraih kegemilangan selama kurun waktu yang sama. Tujuh kali piala Adipura beruntun, enam kali anugerah WTN, dua kali mendapat opini Wajar Tanpa Pengecualian dari BPK, hanya secuil prestasi yang diukir oleh Buchori yang masa kecilnya hidup miskin.

Pembangunan Pelabuhan Tanjung Tembaga, Pelabuhan Perikanan Pantai Mayangan, Rusunawa, GOR A Yani, GOR Mastrip, gedung kesenian, museum, akses jalan pelabuhan, RTH Kedopok, Taman Manula, Gedung Islamic Center, dan banyaknya perusahan yang berdiri, adalah hasil perjuangan seorang wali kota yang bersikap egaliter (setara).

Dia tak malu bergurau dan nongkrong duduk sama rendah bersama anak buahnya di lantai masjid, dan teras rumah. Kader PDI-P ini juga tak risih membaur dengan masyarakat. Dalam catatan selama ini, tak sekalipun wali kota dalam kunjungannya ke masyarakat dikawal mobil patwal polisi apalagi voorijder. Sebab baginya, jabatan wali kota ialah amanah yang kelak harus dipertanggungjawabkan di akhirat.

Walau egaliter, dia serius bekerja dan bersikap tegas kepada anak buahnya agar bekerja sungguh-sungguh dalam melayani masyarakat. Jika pejabat tak kreatif dan inovatif, bahkan melakukan tindakan menyimpang, Buchori langsung menindak tegas.

"Kita bekerja digaji dan dibiayai oleh uang rakyat. Jadi kita adalah pelayan rakyat. Bekerja dengan tulus membuat kita all out, yang penting bermanfaat buat masyarakat. Jika sudah tulus, kita tak akan tumbang ketika dicaci, tak akan melayang saat dipuji. Prinsipnya, khoirunnas anfa’uhum linnas (sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain)," tuturnya.

Atas segala prestasi tersebut, Gubernur Jawa Timur Soekarwo pun mengapresiasi HM Buchori. Menurut Soekarwo, Kota Probolinggo salah satu daerah di Jatim bahkan di Indonesia yang mengalami kemajuan pesat. Tak hanya di bidang pembangunan, pertumbuhan ekonomi dan kualitas layanan pendidikan-kesehatan, serta pemberdayaan UKM, juga sangat memuaskan.

"Ibarat menyeterika pakaian, Kota Probolinggo disetrika Buchori selama 10 tahun, hasilnya bagus dan rapi. Ini harus dilanjutkan dan dipertahankan. Sayang, karena dibatasi Undang-undang, Pak Buchori harus lengser. Kami mewakili Mendagri, mengucapkan terima kasih kepada Pak Buchori," ujarnya, saat melantik wali kota dan wakil wali kota yang baru, Selasa (28/1/2014).

Tak ketinggalan, melalui majalah milik Pemkot, Ketua PCNU, Ketua PD Muhammadiyah, Ketua MUI, perwakilan etnis Jawa, Madura, Arab, rektor, Ketua PHRI, seniman, Ketua OSIS, Ketua Fraksi dan Komisi DPRD, Ketua RT/RW, PWI, dan ketua paguyuban PKL, juga mengucapkan terima kasih setinggi-tingginya kepada HM Buchori.

Meski tak lagi menjabat, ia masih mendampingi wali kota baru karena penggantinya adalah Rukmini Buchori yang tak lain adalah istrinya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini