Laporan wartawan Surya, Izi Hartono
JATIM.TRIBUNNEWS.COM,SITUBONDO - Akibat diguyur hujan lebat, ratusan rumah di enam kecamatan di Kabupaten Situbondo, diterjang banjir bandang, Kamis (30/01/2014) malam.
Ketinggian air rata rata mencapai setengah meter hingga satu meter.
Sehingga banjir bandang yang datang secara tiba-tiba tersebut mermbuat kaget warga, sebab air tiba-tiba menggenangi rumah warga.
Enam kecamatan yang menjadi sasaran banjir bandang yakni, Kecamatan Kendit, Bungatan, Mlandingan, Banyuglugur, Besuki dan Kecamatan Panarukan.
Selain banjir bandang, rumah warga di kawasan Pesisir, Kecamatan Besuki diterjang gelombang banjir rob. Akibat hempasan gelombang laut, rusak berat.
Ketua BPBD Situbondo Zainul Arifin mengatakan, pihanya akan segera melakukan koordinasi dengan beberapa instansi terkait bencana banjir di Situbondo.
"Hari ini kita konsultasi dengan Pak Sekda, akan membahas langkah untuk penanganganan darurat para warga yang menjadi korban bencana," ujar Zainul Arifin saat dihubungi Surya (Tribunnews.com Network), Jumat (31/01/2014).
Banjir bandang yang menggenangi ratusan rumah warga di enam kecamatan itu, diantaranya sebanyak 214 rumah warga di Desa Klatakan, 91 rumah di Desa/Kecamatan Kendit.
Sebanyak 275 rumah Desa Silowongo, Kecamatan Bungatan, 58 rumah di Desa Lubawang, Kecamatan Banyuglugur dan lima rumah di Kecamatan Mlandingan serta enam rumah di Desa Paowan, Kecamatan Panarukan.
"Dari ratusan rumah itu, ada empat rumah milik nelayan di Desa Pesisir dinyatakan rusak berat," kata mantan Camat Sumbermalang ini.
Meski memiliki data sementara, namun pihaknya akan menerjunkan tim reaksi cepat BPBD, Tagana terjun ke lokasi korban banjir untuk mengkroscek kembali data rumah yang terkena dampak banjir bandang tersebut.
"Tim sekarang sudah ke lokasi, mereka akan mengiventarisir rumah warga yang rusak berat dan ringan," jelasnya, Jumat (31/1/2014).
Dijelaskan, pihaknya sempat terjebak kemacetan arus lalu lintas saat akan memantau langsung kondisi bencana banjir di Lubawang.
"Tak tahu berapa panjangnya, yang jelas kemacetan sangat panjang. Apalagi kondisi jembatan di Mlandingan tidak bisa dilalui," pungkasnya.