TRIBUNNEWS.COMĀ KEDIRI - JalanĀ yang berkali-kali mengalami longsor menuju puncak Gunung Kelud telah dibuatkan jalan alternatif. Pembuatan jalan alternatif ini untuk menghindari ancaman longsor susulan.
Pantauan Surya Online Selasa (4/2/2014) menyebutkan, jalan yang mengalami longsor itu sebenarnya sudah beberapa kali diperbaiki. Salah satunya memasang terowongan untuk memudahkan aliran air.
Hanya saja karena debit air yang datang saat musim hujan sangat tinggi terowongannya ikut rusak diterjang banjir. Karena berkali-kali rusak kemudian dibuatkan jalan alternatif di sebelah selatan jalan lama.
Namun jalan alternatif itu masih belum diaspal karena dikhawatirkan bakal rusak lagi diterjang luapan air dari lereng Gunung Kelud.
"Tahun lalu sebenarnya sudah diperbaiki tiga kali, tapi tetap saja rusak," ungkap Ruslan (52) salah satu warga kepada Surya.
Lokasi jalan yang rusak berada di Desa Sugihwaras, Kecamatan Ngancar. Jalan ini ambrol selebar 10 meter diterjang banjir.
Sementara Camat Ngancar Drs Ngaseri saat dikonfirmasi menjelaskan, kondisi jalan yang rusak karena saat musin hujan menjadi jalur aliran air dari lereng Gunung Kelud. Masalahnya di lereng Gunung Kelud saat ini tanaman kerasnya sudah banyak berkurang diganti nanas dan palawijo.
"Jalan yang rusak itu dilalui aliran air dari lereng Gunung Kelud. Kondisi diperparah minimnya tanaman keras sehingga tidak dapat menahan air," jelasnya.
Diungkapkan Ngaseri, di wilayahnya ada dua titik langganan longsor. Namun titik longsor di jalan dekat Buk Glodak sudah dapat diperbaiki.
"Perbaikan jalan yang rawan longsor itu sudah disurvei tim dari Dinas PU untuk diperbaiki," ujarnya.