News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Gunung Kelud Meletus

Gunung Kelud Kembali ke Tipe Awal

Editor: Budi Prasetyo
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tim SAR mengabadikan abu vulkanik yang membubung tinggi keluar dari Gunung Kelud yang terlihat dari jarak lima kilometer di Desa Penataran, Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar, Jumat (14/2/2014). Menurut Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Gunung Kelud yang meletus pada Kamis (13/2/2014) pukul 22.50 WIB bersamaan keluarnya tremor tersebut, mengalami 442 kali gempa vulkanik dangkal (VB). SURYA/AHMAD ZAIMUL HAQ

TRIBUNNEWS.COMĀ  KEDIRI-Gunung Kelud pascaletusan 13 Februari akan kembali menjadi gunung berapi yang memiliki kawah berisi air. Kondisi ini berarti Gunung Kelud kembali menjadi gunung berapi seperti tipe awalnya.

"Kondisi fisiknya pascaletusan memang masih belum terpantau. Kami memprediksi Gunung Kelud sudah tidak lagi memiliki kubah lava lagi," ungkap Dr Surono, Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM kepada Surya, Senin (17/2/2014).

Dijelaskan Surono, setelah meletus, Gunung Kelud memang kehilangan kubah lava yang muncul setelah erupsi secara efusif pada 2007. Tempat kubah lava yang hilang ini akan berisi air sebagaimana sebelum erupsi pada 2007.

Total luas kawah Gunung Kelud ini dapat menampung air sekitar 40 juta meter kubik. "Kalau Gunung Kelud kembali memiliki kawah berisi air, harus diperhatikan terowongan tempat pembuangan airnya jangan sampai tersumbat.
Pada zaman Belanda sudah membangun terowongan dan dibangun lagi terowongan Ampera," jelasnya.

Surono menambahkan, Gunung Kelud memang memiliki ciri yang khas dibanding gunung berapi lainnya. "Durasi letusannya pendek, namun sangat besar sekali. Terbukti pada saat letusan tahun ini menyebarkan abu vulkanik sampai ke Jawa Barat," tambahnya.

Surono membandingkan letusan Gunung Kelud dengan Gunung Merapi. Saat Merapi meletus Jl Malioboro di Jogja tidak banyak terkena abu vulkanik.
Sebaliknya saat Gunung Kelud meletus abu dan pasirnya telah menutupi Jl Malioboro. Kondisi itu sekaligus dapat menggambarkan betapa dahsyatnya letusan Gunung Kelud.

Surono kembali menjelaskan akan melakukan evaluasi status Gunung Kelud bersama timnya pada 19 Februari mendatang. "Nanti kami akan melihat apa kecenderungan maunya Gunung Kelud apa tetap awas atau sudah dapat diturunkan," jelasnya.

Surono yang akrab disapa Mbah Rono ini juga menjelaskan material vulkanik Gunung Kelud merupakan berkah bagi masyarakat. "Karena pasirnya sangat bagus untuk membangun jalan dan bangunan serta tanah yang ditaburi abu vulkani akan menciptakan kesuburan baru," tuturnya.

Secara terpisah Wakil Gubernur Jatim Gus Ipul menjelaskan, sejauh ini pihaknya masih belum menentukan sampai kapan status tanggap bencana Gunung Kelud. Karena masih belum ada penjelasan resmi dari pihak terkait sampai kapan status awas Gunung Kelud.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini