TRIBUNNEWS.COM JAKARTA. Operator bus plat merah, Perum Damri siap mendatangkan 150 unit armada untuk proyek Bus Rapid Transportation (BRT) Makassar, Sulawesi Selatan pada tahun ini.
Agus Suherman Subrata, Direktur Utama Damri bilang Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Selatan dan Pemerintah Kota Makassar menggandeng Damri sebagai operator utama BRT. "Bulan depan, kalau tak ada aral melintang, kami datangkan 10 unit bus dulu untuk satu trayek," kata dia kepada KONTAN baru-baru ini.
Menurut Agus, BRT kelak akan memiliki 11 trayek. Tapi, sebagai uji coba akan dioperasionalkan satu trayek terlebih dahulu. Secara total, kesebelas trayek ini butuh sekitar 280 armada.
Untuk belanja 10 armada yang akan dikirim ke Makassar ini berasal dari anggaran tahun lalu. "Totalnya sekitar Rp 600 juta dan diambil dari anggaran 2013," ujarnya.
Rencananya, Damri akan mendatangkn 140 armada bagi proyek BRT sepanjang tahun ini. Total investasinya sebesar Rp 8,4 miliar atau rata-rata Rp 60 juta per armada. Damri akan mengambil dari dana anggaran 2014 yang mencapai Rp 242 miliar.
Sebetulnya, sepuluh unit armada baru ini untuk proyek di Timor Leste. Lantaran belum ada kejelasan skema kerjasama antara Pemerintah Timor Leste dan Damri, manajemen memutuskan untuk mengirm armada baru ini ke Makassar. "Kelanjutan kerjasama dengan Timor Leste masih dibahas. Kami belum tahu akan seperti apa. Kemungkinan kami akan jadi operator," paparnya.
Sebagai operator BRT Makassar, Agus belum bisa menjabarkan berapa keuntungan Damri. Yang pasti seteleh menjadi operator Transjakarta di koridor satu, delapan dan sebelas cukup menguntungkan bagi Damri.(KONTAN/ Merlinda Riska )