KPLP Lubukpakam, Pariaman mengaku sudah diperiksa tim Kanwil. Ia tetap membantah telah melakukan jual beli sel di dalam lapas."Gak betul itu. Hari ini orang Kanwil sudah datang kelapas. Sudah dicek segala ruangan. Kita di sini diperiksa termasuk juga mereka menanyai warga binaan. Gak benar itu," katanya.
Namun mantan napi di Lapas Lubukpakam mengakui ada praktik jual beli kamar dalam lapas. Udin, yang menghuni Lapas Lubukpakam 2013, akibat perkara judi, mengatakan sewa kamar mulai Rp 800 ribu hingga Rp 5 juta.
"Kalau 12 juta aku gak tau. Setahuku waktu di dalam yang paling mahal 5 juta. Itulah Flamboyan. Batas waktunya memang gak ada. Kalau di dalam (Flamboyan) cuma 4 sampai 5 orang. Nyenyaklah kalau tidur," kata Udin.
Tarif kamar yang paling murah di Lapas Lubukpakam adalah Kamar Melati, hanya 800 ribu. Tapi isinya 38 orang. Sedangkan Kamar Dahlia dibanderol Rp 2 juta.
"Kalau mau ngurus kamar harus nemui KPLP Pariaman Saragih lah. Urusannya sama dia. Kalau gak sewa kamar, ya udahlah akan digabung di Kamar Kamboja. Di ruangan itu bisa sampai 80 sampai 90 orang. Manalah bisa tidur kalau seperti itu."(Indra Gunawan Sipahutar)