Laporan Wartawan Tribun Kaltim, Kholish Chered
TRIBUNNEWS.COM, SANGATTA - Setelah menggelar tes kompetensi bidang (TKB) untuk 476 peserta dengan 202 formasi CPNS Kabupaten Kutai Timur, Senin (24/2/2012), Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kutim bergerak cepat memproses hasilnya ke Panitia Seleksi Nasional (panselnas) CPNS.
Perkembangan terkini, Selasa (25/2/2014) malam, Panselnas telah menerbitkan ranking peserta tes CPNS Kutim berdasarkan rata-rata nilai tes kompetensi dasar (TKD) dan tes kompetensi bidang (TKB). Draft tersebut selanjutnya diserahkan kepada Bupati Kutim untuk penetapan.
Kabid Pengembangan BKD Kutim, Sudirman Latif, saat menghubungi Tribun Kaltim (Tribunnews.com Network) dari Jakarta, Selasa (25/2/2014) malam, mengatakan pihaknya sudah menerima draft nilai rata-rata TKD dan TKB, dengan format ranking tertinggi sampai terendah.
Untuk penetapan peserta yang lulus tes CPNS Kutim, Sudirman mengatakan pihaknya akan menggunakan ranking dari panselnas.
"Panselnas membuat ranking untuk seluruh peserta TKD dan TKB. Kami akan mengisi formasi sesuai ranking panselnas tersebut. Hanya berdasarkan nilai murni peserta," katanya.
"Gerak cepat" BKD Kutim dimulai sejak pertengahan pekan lalu dengan mengumumkan kelanjutan tes CPNS sekaligus menggandeng Lembaga Pengabdian pada Masyarakat (LPPM) Universitas Mulawarman untuk pelaksanaan TKB tertulis.
TKB kemudian digelar Senin (24/2/2014), dan sorenya lembar kerja peserta langsung dinilai oleh LPPM Unmul.
"Lewat tengah malam kami membawa hasilnya ke Balikpapan dilanjutkan penerbangan pertama ke Jakarta Selasa pagi. Alhamdulillaah hasilnya bisa cepat diserahkan ke panselnas dan diproses," katanya.
Pengumuman kelanjutan tes CPNS Kutim sempat terhenti karena Bupati Kutim, Isran Noor, menolak mengumumkan hasil TKD dengan alasan panselnas tidak mengakomodir rekomendasi Pemkab Kutim untuk memprioritaskan pegawai yang sudah mengabdi di pedalaman.
Namun belakangan Isran Noor, akhirnya bersedia menindaklanjuti hasil seleksi Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) dalam penerimaan CPNS Kabupaten Kutai Timur tahun 2013.
Hal ini setelah Pemkab Kutim mendapatkan "jaminan lisan" dari pihak kementerian, bahwa untuk proses rekrutmen CPNS formasi tahun 2014, pemerintah pusat akan lebih mendengar dan mengakomodir kebutuhan dan aspirasi daerah.
Isran Noor mengatakan sejak awal pihaknya memprioritaskan dalam formasi murni (umum) dan K2 untuk tenaga honor dan TK2D yang sudah bertahun-tahun mengabdi di pedalaman.
"Namun ternyata saat tes, mereka dikalahkan peserta yang baru lulus, yang masih segar-segarnya ingatannya tentang pelajaran," katanya.