News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Penjual Kerupuk Berjuang Demi Cangkok Ginjal Putrinya

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Siti penderita gagal ginjal saat dirawat ibunya

Laporan Wartawan Bangka Pos Alza Munzi

TRIBUNNEWS.COM, BANGKA - Yusnani (46) berkali-kali mengurut dadanya. Dari caranya bernafas, tampak perempuan berkulit gelap ini menahan beban berat dalam hidupnya.

Di tengah himpitan ekonomi, keluarganya tak lepas dari beragam cobaan. Sudah bertahun-tahun ini, Yusnani menderita sakit di sekujur tubuhnya.

Namun, dia tak pantang menyerah. Demi keluarganya, Yusnani rela berjualan kerupuk keliling.

Sementara, di rumah terbaring putri kesayangannya, Siti (26) yang menderita lupus dan gagal ginjal.

Di atas tikar tipis, Siti berjuang melawan sakit yang menderanya. Cuci darah harus dijalani Siti dua kali dalam sepekan di RSUD Depati Hamzah Pangkalpinang.

"Syukurnya, cuci darah gratis. Ada dokter Komaryatun yang bantu kami. Dia peduli, saya terima kasih," kata Yusnani kepada bangkapos.com, Kamis (20/3/2014).

Untuk mengobati penyakit Siti, dokter menyarankan perempuan malang itu menjalani transplantasi ginjal.

Pemerintah melalui BPJS Kesehatan dapat membantu biaya transplantasi (cangkok) ginjal sebesar Rp 280 juta.

Sementara, untuk biaya operasi pendonor membutuhkan dana sedikitnya Rp 80 juta. Untuk keperluan itu, harus mengeluarkan biaya sendiri.

Ginjal siapa yang siap untuk dicangkokkan ke tubuh Siti? Tidak lain dan tidak bukan adalah Sulaiman (47), ayahnya sendiri yang mendonorkan ginjal untuk putri tersayang.

"Saya bingung, pampers tidak lagi terbeli. Anak saya tidur di tikar tipis, katanya kalau emak ada rejeki, minta tolong dibelikan kasur. Pak Bahar (anggota DPD RI), pernah janji mau bantu juga. Ayahnya secara umum sehat cuma ada sedikit gangguan di syaraf kepala," ungkap Yusnani.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini