TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Sejumlah pihak yang peduli terhadap nasib tenaga kerja wanita Indonesia yang terancam hukuman mati di Arab Saudi, Satinah, terus berkejaran dengan waktu menghimpun kekurangan dana tebusan yang diminta oleh keluarga eks majikan Satinah.
Sekretaris Daerah Pemerintah Kabupaten Semarang Budi Kristiono mengaku, pihaknya akan menggalang dana untuk Satinah dari seluruh PNS dan yang ada di lingkungan Pemkab Semarang.
"Suratnya kami kirim ke semua kepala dinas, dana yang terkumpul akan kami salurkan melalui rekening pemerintah provinsi," kata Budi, Senin (24/3/2014).
Selain dari kalangan PNS, pemkab juga menggandeng Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) di Kabupaten Semarang untuk turut dalam aksi penggalangan dana Satinah.
"Kami juga mengimbau kepada Apindo agar menghimpun dana dari semua buruh yang ada di Kabupaten Semarang. Surat imbauan ke Apindo juga dikirim hari ini. Apapun Satinah ini adalah saudara kita," kata Budi.
Berhitung mundur dalam tenggat waktu yang diberikan keluarga eks Majikan Satinah, TKW asal Dusun Mrunten, Desa Kalisidi, Ungaran Barat, Jawa Tengah itu hanya mempunyai waktu sembilan hari untuk lolos dari hukuman pancung.(*)