TRIBUNNEWS.COM, MALANG - M Daffa Altaf Purnama, anak semata wayang Ayu Diah Kusumaningrum (27), tampak gelisah dalam gendongan Pakliknya, Nanang Cahyono (45). Bola matanya nyalang. Dia terus mengamati keramaian, seperti mencari seseorang.
Daffa mencari Ayu. Maklum, hampir sepekan, anak berusia tujuh bulan itu tak berjumpa dengan ibunya. Dia tidak tahu, jika Ayu tak akan pernah memeluknya lagi. Ayu tewas usai Kereta Api Malabar, Jurusan Bandung-Malang yang ditumpangi anjlok di ruas Stasiun Ciawi-Cirahayu Km 244, Jumat (4/4/2014) malam.
Menurut Nanang, percakapan terakhir antara Ayu dan Daffa hanyalah untuk memastikan akan tiba di rumah, di Jalan Pendowo, tepatnya di belakang Pasar Lawang, Kabupaten Malang, Sabtu (5/4/2014) pagi. Percakapan itu dilakukan melalui telepon seluler sebelum Ayu naik kereta.
"Teleponnya seperti biasanya, hanya memberi tahu pada kami hendak pulang. Tidak ada tanda atau firasat apa-apa pada kami atau Ayu. Semua seperti biasanya," kata Nanang pada SURYA Online, Sabtu (5/4/2014) siang.
Nanang menjelaskan, kebiasaan ini sudah lumrah dilakukan Ayu sejak diterima bekerja sebagai staff Perusahaan Kereta Api Indonesia di Bandung pada awal tahun 2012 silam. Sejak saat itu Ayu dipastikan ada di rumah setiap Sabtu pagi.
“Ayu naik kereta Malabar dari Bandung ke Malang pada Jumat Sore, lalu tiba di rumah pada Sabtu pagi. Setelah itu Ayu kembali lagi ke Bandung menggunakan kereta yang sama pada Minggu sore,” kata Nanang.
Karena itulah, seluruh keluarga Ayu langsung shock begitu mengetahui kereta yang mengangkut anak pertama dari dua bersaudara ini mengalami kecelakaan. Kekhawatiran itu semakin menjadi setelah mengetahui ponsel Ayu tak bisa dihubungi.
Harapan pada petugas PT Kereta Api Indonesia (KAI) untuk memberi tahu keluarga sampai denganpukul 22.00 WIB juga tak muncul. Mereka kemudian mendatangi Stasiun Kereta Api Kota Malang untuk memastikan kebenaran kabar itu. “Kami shock mendengar pengakuan petugas kalau Ayu menjadi korban tewas,” ungkap Nanang.
Nanang mengungkapkan Ibunda, dan suami Ayu, M Agung Purnomo (29) memilih berdiam di kamar sampai siang tadi. Mereka belum bisa menerima kabar kematian Ayu di usia muda seperti saat ini.
Rencananya, Ayu dimakamkan di pemakaman keluarga yang terletak di Desa Turirejo, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang, sore ini.(Adrianus Adhi)