TRIBUNNEWS.COM, SUNGAI LILIN - Belum ditempatinya bangunan rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) di RW 6 Teluk Kemang Kelurahan Sungai Lilin, membuat bangunan tersebut terbengkalai. Bahkan saat ini beberapa rumah sering dijadikan lokasi pesta narkoba dan tempat mesum.
Hal itu didapatkan setelah Lurah Sungai Lilin Subur KS dan juga Ketua RW 6 Matcik melakukan pemeriksaan terhadap bangunan, Kamis (10/4/2014).
Hasil pemeriksaan, di dalam salah satu rumah didapati sebotol air mineral yang sudah dibuat seperti bong untuk mengonsumsi narkoba. Selain itu juga ada bantal serta bungkus rokok berserakan.
Berdasarkan data di lapangan, perumahan MBR tersebut telah selesai beberapa bulan yang lalu. Keberadaan perumahan yang berada di tengah kebun karet membuat perumahan tersebut kerap menjadi ajang pesta minuman keras (miras), narkoba dan pesta seks.
Di beberapa sudut rumah pun ada yang terlihat mulai retak-retak akibat tidak ada perawatan sama sekali.
"Beberapa hari lalu saat saya melintas di malam hari memang melihat motor yang parkir. Saya pun tidak terlalu ambil pusing karena mengira itu kendaraan pemilik rumah. Tapi kalau melihat kondisi ini mungkin ini ulah orang tidak bertanggung jawab," ujar Matcik.
Dia menambahkan, mendapati kejadian seperti itu, pihaknya akan rutin melakukan pemeriksaan terhadap bangunan.
"Nanti kalau ada sepeda motor yang parkir kita akan melakukan pemeriksaan supaya tidak lagi dijadikan tempat berbuat mesum," ungkapnya.
Lurah Sungai Lilin, Subur KS saat dikonfirmasi menjelaskan MBR tersebut diperuntukkan bagi warga Kebun kelapa yang tinggal di bantaran Sungai Dawas, namun sampai sekarang mereka belum mau menempati karena belum ada fasilitas tambahan.
"Sebenarnya bangunan tersebut sudah ada pemilik sebelum mulai pembangunan, namun karena belum ada listrik dan air jadi mereka enggan untuk pindah," jelasnya.
Sementara itu, Camat Sungai Lilin Drs Iskandar Syahrianto MH menjelaskan masalah listrik tahun depan akan dipasang seiring dengan dibuatnya jaringan listrik menuju ke Sungai Jering. Sementara air akan dibuat sumur bor menggunakan dana ADD.
"Kita harap untuk sementara ini mereka bisa segera pindah. Kita sudah minta pak lurah melakukan pertemuan dengan warga, kalau memang mereka tidak mau menempati maka akan ditukar dengan warga lain," katanya.