Laporan Wartawan Tribunnews.com Reza Gunadha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebanyak empat penumpang kapal motor fiber Nelayan Bhakti yang tenggelam saat perayaan Jumat Agung di perairan Larantuka, Nusa Tenggara Timur (NTT), Jumat (18/4/2014), masih dinyatakan hilang.
"Empat penumpang masih dalam pencarian Tim SAR, Basarda, TNI, POLRI, BPBD, dan masyarakat setempat," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho, Jumat sore.
Selain empat hilang, tujuh penumpang lain dipastikan tewas di perairan Selat Sempit Ujung Aro, Larantuka, Kabupaten Flores Timur, Jumat sekitar pukul 11.00 WIT.
"Sementara 29 orang lainnya, masih dirawat di RS Umum Flores Timur. Sedangkan 17 penumpang lain, sudah dipulangkan," terangnya.
Ia menjelaskan, prosesi laut itu digelar untuk merayakan Paskah dan merupakan tradisi warga Larantuka.
"Kapal itu tenggelam karena kelebihan daya muat penumpang. Selain itu, arus laut juga tengah deras," terangnya.
Kekinian, bangkai kapal yang karam itu sudah ditarik ke pelabuhan terdekat. Sementara nakhoda kapal tersebut, masih diperiksa aparat kepolisian setempat.
Selengkapnya, korban yang ditemukan meninggal antara lain ialah, Suster Epifani CIJ yang juga kepala sekolah Stipas Waibalun; Adelius Tua Doken (7) warga Lembata; dan Dede Badin (9) warga Lewolere.
Selanjutnya, Maria Nogo Werang(36) warga Lewolere; Marlina Wangge (32) warga Lembata, Andreas T Kleden (2); dan dua korban lain belum teridentifikasi.