News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Gadis SMP Diduga Diculik

Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi

TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Rian Andriani (14), warga RT 02/07 Kampung Cipameutingan, Desa Cilame, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat (KBB), hilang sejak 24 Maret lalu. Keluarganya menduga, gadis malang ini telah menjadi korban human trafficking (perdagangan manusia). Hingga Kamis (24/4/2014), siswi kelas 3 SMP itu belum ditemukan.

Rian diketahui hilang sepulang dari sekolahnya di SMP Krida Utama, Kecamatan Padalarang. Karena jarak dari sekolah ke rumahnya cukup jauh, selepas pulang sekolah, Rian meminta teman dekatnya Dian Permana (17) untuk menjemputnya ke sekolah.

Namun karena lebih dari satu jam, Dian tak kunjung datang, salah seorang teman Rian yang bernama Ega, akhirnya menawarkan kepada Rian untuk menunggu Dian di rumahnya yang berada tak jauh dari sekolah mereka. Rian pun akhirnya bersedia menunggu di rumah Ega.

Sekitar pukul 17.00, Rian pun berpamitan kepada Ega dan orangtuanya karena mengaku telah dijemput oleh salah seorang anggota keluarganya. Tanpa curiga Ega dan orangtuanya pun mengizinkan Rian pulang.

"Sesudah oleh dijemput itu, Rian sampai sekarang sudah sebulan lebih, belum pulang ke rumah. Saya enggak tahu siapa yang menjemputnya," kata ibu kandung Rian, Wiwin Roswita (40), saat ditemui di rumahnya, kemarin.

Karena hingga malam RianĀ  masih belum juga pulang Wiwin dan suaminya, Lusianto (43), menghubungi ponsel anak ketiganya tersebut untuk menari tahu. Namun ketika itu ponselnya sudah tidak aktif. Pasangan suami istri itu pun kemudian menghubungi Dian dan Ega yang dikenal sebagai salah teman dekat Rian. Alangkah kagetnya mereka, setelah mendengar jawaban Ega bahwa Rian telah pamit pulang sejak pukul 17.00 sore.

"Saat ditelpon sudah enggak aktif. Sampai sekarang juga enggak aktif," kata Wiwin.

Dua hari setelah kejadian, Wiwin dan suaminya kemudian melapor ke Pemkab Bandung Barat melalui Bagian Perlindungan Anak dan Perempuan. Oleh Kabid PPA, Nur Djulaeha, Wiwin dan Lusianto kemudian diantar untuk melaporkan kejadian hilangnya Rian ke Polsek Padalarang. Namun setelah sebulan berlalu, tak ada sedikit pun kabar dari Polsek Padalarang.

"Kami pernah nanya perkembangannya ke polsek, malah dimarahin sama petugas jaga. Dibilang, ini nih yang bikin repot," ujar salah seorang kerabat Wiwin, Suherli menirukan ucapan petugas jaga yang menemuinya.

Suherli yang juga menjabat sebagai Ketua RW 07 Kampung Cipameutingan, mengaku sangat heran dan kaget dengan jawaban yang disampaikan petugas polsek tersebut. Padahal, kata dia, pihak keluarga sangat menaruh harapan besar kepada Polsek Padalarang agar dapat membantu pihak keluarga menemukan Rian.

Hingga semalam belum ada konfirmasi mengenai perkembangan hilangnya gadis belia ini dari Kapolsek Padalarang Kompol Rendra Okta. Beberapa kali dihubungi melalui ponselnya, telepon Tribun tidak diangkat. Begitu juga pesan singkat (SMS) yang dikirim Tribun pun tidak dibalas.

Kapolres Cimahi, AKBP Erwin Kurniawan melalui Kasat Reskrim Polres Cimahi, AKP Suparma, mengaku belum tahu mengenai kasus hilangnya anak yang sudah dilaporkan sejak sebulan lalu ke Polsek Padalarang tersebut.

"Kapan hilangnya? Laki-laki atau perempuan? Nanti saya tanyakan dulu ke Kapolseknya. Saya juga pengen tahu kasus ini seperti apa?" ujar Suparma singkat saat dihubungi Tribun melalui ponselnya, tadi malam. (zam)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini