TRIBUNNEWS.COM, CALANG - Nuraini (36), warga Desa Pulo Tinggi, Kecamatan Pasie Raya, Aceh Jaya, ditemukan tewas terbunuh di salah satu kebun kelapa sawit milik warga, Senin (28/4/2014), sekira pukul 10.00 WIB. Saat ditemukan, jasadnya dibungkus dalam goni dan dikubur pada kedalaman sekitar 10 cm.
Polisi yakin, Nuraini merupakan korban pembunuhan berencana. Terlebih karena, bukan jasadnya saja yang dikubur di kawasan itu. Tapi juga sepeda motor yang terakhir dikendarainya, yakni Suzuki Smash BL 3044 EO warna biru. Kendaraan itu dikubur hanya beberapa meter dari jasad Nuraini.
Namun, hingga kemarin polisi belum berhasil menangkap pelaku untuk mengungkap motif pembunuhan tersebut.
Kapolres Aceh Jaya, AKBP Abdul Azas Siagian melalui Kapolsek Teunom, Ipda Iswandi yang dikonfirmasi Serambi (Tribunnews.com Network), Senin (28/4/2014) mengatakan, jasad Nuraini ditemukan dalam kondisi terkubur atas dasar laporan warga Desa Pulo Tinggi, Kecamatan Pasie Raya kemarin.
Begitu mendapat informasi, pihak kepolisian bersama TNI, relawan Palang Merah Indonesia (PMI), Taruna Siaga Bencana (Tagana), Radio Antarpenduduk Indonesia (RAPI), dan warga segera mengevakuasi korban yang saat ditemukan sudah mulai membusuk. Tangan dan kakinya terikat dengan tali dan dibungkus dalam goni. Polisi menduga, korban dibunuh tiga hari lalu.
Lokasi dikuburnya korban berjarak sekitar 1 kilometer dari jalan utama kecamatan. Lokasi tersebut berawa-rawa. Kapolsek yang mengutip hasil visum menyebutkan, lidah dan mata korban terjulur ke luar. Ini mengindikasikan korban dibunuh dengan cara dijerat lehernya menggunakan jilbab yang ia pakai.
Informasi lain yang dihimpun Serambi dari sejumlah warga di kawasan Desa Pulo Tinggi, sebelum ditemukan korban dikabarkan memang sudah menghilang sejak tiga hari lalu. Namun warga tak begitu hirau karena kemungkinan ia sibuk dengan bisnis, mengingat korban berprofesi sebagai pedagang. Ia memiliki sebuah toko di Keude Teunom, Kecamatan Teunom, Aceh Jaya.
Nuraini meninggalkan seorang anak remaja yang saat ini sedang menimba ilmu di salah satu pesantren di Kecamatan Setia Bakti, Aceh Jaya. Sedangkan suaminya, Syahidin (38), sehari-hari bekerja di salah satu perkebunan di Calang.
Suaminya mengaku justru baru tahu kejadian itu setelah dihubungi pihak keluarga dan warga di Pulo Tinggi yang mengabarkan istrinya ditemukan sudah menjadi mayat di sebuah kebun sawit.
Pada hari itu juga polisi langsung menyerahkan jasad korban kepada sang suami yang bermukim di Desa Pulo Tinggi, Kecamatan Pasie Raya untuk dikebumikan secara islami. Penyerahan itu dilakukan setelah jasad korban divisum di Puskesmas Teunom sore kemarin. (c45)