Laporan Wartawan Pos Kupang, Egy Moa
TRIBUNNEWS.COM, RUTENG--Naas menimpa Aprianus, siswa SMA Negeri 1 Anam, Kabupaten Manggarai, Kamis (15/45/2014). Maksud hati meringankan beban orangtuanya menggali pasir untuk dijual, justru maut menjemputnya. Ketika beristirahat di dalam gua penggalian pasir di Lolang, mendadak gua pasir itu runtuh dan menutupi tubuhnya. Aprianus pun meninggal dunia.
Kepala Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kabupaten Manggarai, Drs. Rafael Paseli Ogur, Minggu (18/5/2014) menjelaskan, mengatakan, korban berlibur di kampungnya pada hari raya Waisak untuk mengambil bekal dan uang sekolah menjelang ujian kenaikan kelas. "Dia manfaatkan waktu liburan bantu orangtua menggali pasir untuk dijual. Lagi pula korban datang minta uang sekolah. Ternyata musibah merenggut nyawanya," jelas Rafael.
Rafael mengatakan, jenazah Aprianus sudah dikuburkan Jumat (16/5/2014). "Pemerintah memberikan uang duka dan beras kepada keluarga korban," tambahnya.
*Kepala Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kabupaten Manggarai, Drs. Rafael Paseli Ogur, Minggu (18/5/2014) menjelaskan, mengatakan, korban berlibur di kampungnya pada hari raya Waisak untuk mengambil bekal dan uang sekolah menjelang ujian kenaikan kelas. "Dia manfaatkan waktu liburan bantu orangtua menggali pasir untuk dijual. Lagi pula korban datang minta uang sekolah. Ternyata musibah merenggut nyawanya," jelas Rafael.
Rafael mengatakan, jenazah Aprianus sudah dikuburkan Jumat (16/5/2014). "Pemerintah memberikan uang duka dan beras kepada keluarga korban," tambahnya. *