Laporan Wartawan Pos Kupang, Egy Moa
TRIBUNNEWS.COM, RUTENG-- Perasaan cemburu Damianus Hambut (68) kepada istrinya, Maria Emok (59) yang dilihatnya berulangkali jalan berduaan dengan Antonius Makur, rupanya tak digubris Maria. Setelah lama memendam amarah, Kamis dinihari sekitar pukul 03.00 Wita, Damianus menghajar istrinya dengan sebatang balok kayu ke kepalanya sampai pingsan.
Di saat Maria tak sadarkan diri dan tak bersuara, Damianus menghunus parang menggorok leher Maria. Akibat pendarahan yang banyak, luka yang lebar dan dalam di sekeliling leher, Maria tewas Kamis malam setelah dirawat di RSUD Ruteng.
"Saya sudah kasih ingat dia supaya jangan jalan berduaan dengan Antonius, tapi dia tidak menghiraukan. Saya sakit hati. Malam itu (Rabu malam atau Kamis dini hari), saya pukul dia dengan balok sampai dia pingsan. Saya ambil parang dan potong lehernya," kata Damianus kepada wartawan di Mapolres Manggarai, Jumat siang (23/5/2014).
Tak tergurat kesedihan dan penyesalan pada wajah ayah delapan anak dan sembilan cucu ini bahwa dia sudah menghabisi istrinya.
Maria diakui Damianus punya paras yang cantik di masa mudanya. Keluarganya membayar belis lunas dua ekor kerbau dan enam ekor kuda sebelum mereka menikah di tahun 1970.
Kasat Reskrim Polres Manggarai, Iptu Edy, S.H, M.H, didampingi Kanit PPA, Briptu Syamsu, S.H, membenarkan pelaku langsung memanjatkan doa begitu mengetahui kabar sang istri sudah meninggal.
Bahkan sampai Jumat siang belum satupun anak kandung Damianus yang menjenguknya di tahanan Polres Manggarai. Entahlah mereka marah kepadanya karena telah membunuh Maria, Damianus mengaku tak tahu.
Damianus mengatakan, sudah sering dan telah berlangsung lama dia menyaksikan Maria jalan berduaan dengan Antonius, seorang pria yang lebih tua usia darinya. Dua kali, Damianus menegur Maria.
"Memang mereka hanya jalan-jalan di kampung. Tidak kemana-mana? Mungkin mereka itu selingkuh. Saya juga tidak tahu selingkuh seperti orang-orang sekarang. Saya tidak suka dia (Antonius) jalan berduaan dengan Maria. Dia istri saya," ujar Damianus.
"Saya juga sudah tegur dia, saudari (maksudnya Maria), saya tidak senang lihat kau jalan-jalan dengan dia. Sama dengan membunuh saya," kata Damianus mengulangi peringatannya yang diungkapkan dalam Bahasa Manggarai kepada Maria.